Kembangkan Model Pembelajaran RADEC, Hana Lestari Meraih Predikat Cumlaude di UPI
|Bandung, UPI
Hana Lestari, salah satu mahasiswi Program Doktor Pendidikan Dasar, SPS UPI mengikuti ujian terbuka promosi Doktor pada hari Jumat, 9 September 2022 di Auditorium Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.
Tim penguji pada Ujian Promosi Hana Lestari yaitu, Prof. Dr. H. Mohammad Ali, M.A sebagai promotor, Prof. Dr. Paed. H. Wahyu Sopandi, M.A sebagai Ko-Promotor, dan Dr. Ana Ratna Wulan M.Pd sebagai anggota serta Salah satu guru besar Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. H. M. Baiquni, M.A, sebagai penguji eksternal dan Dr. Ida Kaniawati, M.Si sebagai penguji internal sekaligus ketua program studi pascasarjana FMIPA UPI Bandung.
Hana Lestari terdaftar sebagai mahasiswa SPS UPI semenjak tahun ajaran 2019, dan kini telah menyelesaikan studi doktoralnya selama 6 semester, ia menenpuh pendidikan pada program doktor melalui jalur beasiswa unggulan Kemendikbud RI. Selama menempuh pendidikan doktor, ia mendapatkan hibah penelitian dari kementerian agama RI melalui Program Bantuan Penelitian Berbasis Standar Biaya Keluaran pada PTKI.
Pada Ujian terbuka promosi doktor, Hana Lestari meraih predikat Cumlaude dengan mengangkat judul disertasi “Model Pembelajaran RADEC Berorientasi Education For Sustainable Development untuk Mengembangkan Kesadaran Keberlanjutan Siswa Sekolah Dasar”.
Sementara itu, dalam paparan ujian promosi, Hana menyampaikan bahwa penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan pengembangan kesadaran keberlanjutan pada siswa sekolah dasar untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan sebagaimana prioritas UNESCO terkait pendidikan dasar. Studi mengenai hal ini belum banyak dikaji khususnya pada kurikulum sekolah dasar.
Kesadaran keberlanjutan dapat dikembangkan melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan yang dikenal dengan istilah Education for Sustainable Development (ESD). Pendidikan sekolah dasar ialah jenjang yang paling tepat dalam pembentukan kesadaran atas nilai-nilai keberlanjutan. Orientasi ESD ke dalam kurikulum pendidikan dasar sebaiknya melalui proses pembelajaran yang menekankan pada keterampilan berpikir kritis, reflektif dan kreatif sehingga dapat menciptakan SDM yang dapat mengolah sumber daya alam untuk dapat dimanfaatkan pada saat ini maupun generasi selanjutnya.
Lebih lanjut dijelaskan Hana, salah satu model pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir tersebut adalah model pembelajaran RADEC. Model RADEC pada penciptaanya disesuaikan dengan kurikulum nasional serta karakteristik guru dan siswa di Indonesia.
“Model ini dapat menstimulus siswa belajar aktif, memaksimalkan kemampuan berpikir dan menanamkan sikap maupun perilaku siswa. Oleh karena itu, model RADEC yang dioreintasikan dengan ESD dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan tidak hanya pemahaman konseptual tentang pembangunan berkelanjutan tetapi juga sikap dan perilaku keberlanjutan”, ungkapnya.
Hasil penelitian di diseminasikan melalui workshop model pembelajaran RADEC berorientasi ESD yang dilakukan di kota Bogor dan di hadiri oleh kepala dinas Kota Bogor dan 150 guru sekolah dasar.
Hana Lestari memiliki keseharian sebagai dosen tetap Institut Agama Islam Bogor dan selama berstatus sebagai mahasiswi, ia menghasilkan beberapa karya tulis ilmiah yang di publikasikan baik pada jurnal nasional terakreditasi maupun internasional bereputasi. Selain karya ilmiah, Hana Lestari telah menerbitkan modul pembelajaran model RADEC berorientasi ESD yang telah berISBN dan perangkat pembelajaran dan bahan ajar yang telah di HKI kan. (DN)