Kemudahan Mengakses Informasi sebagai  Implementasi Program Perubahan Revolusi Mental

Garut, UPI

Sebanyak 40 aparatur desa yang mewakili 20 desa di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut, mengikuti Workshop Peningkatan Pelayanan Fungsi Desa dan Kelurahan Berbasis IT di Gedung Dakwah Karangpawitan, Kabupaten Garut Jalan Raya Karangpawitan Nomor 252, Kabupaten Garut, Minggu (19/8/2018).

Dalam laporannya, Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan KKN LPPM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dra. Katiah, M.Pd., menjelaskan,”Workshop Peningkatan Pelayanan Fungsi Desa dan Kelurahan Berbasis IT menghadirkan Dosen Pendidikan Ilmu Komputer UPI Herbert Siregar, MT., dan Camat Kecamatan Karangpawitan Rena Sudrajat, M.Si., sebagai narasumber. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa KKN Tematik UPI dengan tema Revolusi Mental. Peserta workshop merupakan aparatur desa yang diwakili 2 orang per desa.  Sementara itu, 1 mahasiswa UPI berperan sebagai panitia inti dan 2 orang lainnya sebagai pendamping para aparatur desa.”

Lebih lanjut dijelaskan, keluaran dari kegiatan ini adalah bahwa setiap desa diharapkan memiliki website desa. Fungsinya untuk memperkenalkan profil desa, yang mencakup sejarah, potensi wilayah, struktur organisasi pemerintah desa, dan lain sebagainya. Fokus dari kegiatan ini terletak pada peningkatan kemampuan aparatur desa terhadap IT sebagai bagian dari 5 Program Perubahan Revolusi Mental, salah satunya Indonesia Melayani dan Indonesia Mandiri dengan demikian informasi tentang desa dapat meluas. Hal ini juga terkait upaya untuk membangun kesadaran tentang literasi informasi, dan masyarakat diarahkan pada kemajuan desa.

“Perlu diketahui, bahwa KKN Tematik dengan tema Revolusi Mental memiliki 5 Program seperti yang sudah disebut sebelumnya, pertama Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu. Ke-5 program tersebut harus dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Tematik UPI, namun dalam pelaksanaannya harus diseuaikam dengan kebutuhan desa/kelurahan dengan masalah yang dihadapi setiap desa, oleh karena itu para mahasiswa diharapkan melakukan identifikasi malasah/kebutuhan, setelah itu merencakan program yang akan dilaksanakan dengan mendiskusikannya dengan aparat desa,” jelasnya.

Berdasarkan hal tersebut, lanjutnya, kegiatan workshop ini merupakan hasil dari identifikasi masalah terkait perlunya peningkatan pelayanan aparatur desa ke masyarakat maka dibuatlah workshop. Workshop yang terkait pengelolaan data base secara online, tujuannya agar aparatur desa mendapatkan kemudahan dalam membuat website dan agar masyarakat bisa mengetahui program kerja desa, contohnya ada kemudahan dalam membuat kartu sehat, kartu identitas penduduk dan lain sebagainya, sehingga masyarakat dapat melihat alurnya di website.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua LPPM UPI Prof. Dr. H. Ahman, M. Pd., menegaskan bahwa sesungguhnya kegiatan ini akan memberikan jejak kebaikan yang dilakukan mahasiswa KKN Tematik UPI. Mahasiswa tidak hanya mengeluarkan ide kreatif, tetapi juga menjadi sebuah pengorbanan untyk menyisihkan sebagian tenaga, pikiran dan materinya untuk membiayai tersedianya jaringan internet untuk keperluan kegiatan workshop ini, sehingga diharapkan program ini dapat memberikan dampat positif bagi seluruh stakeholder.

“Untuk pihak kecamatan, UPI mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi atas upayanya dalam mendukung kegiatan mahasiwa KKN Tematik UPI. Tema KKN Tematik Revolusi Mental ini merupakan perwujudan Nawacita. Mahasiswa didorong menjadi pelopor untuk meningkatkan sumber daya manusia, tidak hanya memunculkan potensinya saja tetapi dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat berkembang lebih dinamis lagi, tidak diam dalam satu titik,” harapnya.

Hal yang sama ditegaskan pula oleh Camat Karangpawitan Rena Sudrajat, M.Si., dikatakannya,”Pemerintah Kecamatan mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas kerja sama yang sudah berlangsung selama 3 tahun terakhir ini. Kegiatan workshop ini merupakan salah satu terobosan inovatif. Internet saat ini bukan lagi sebagai sesuatu yang luar biasa tapi merupakan suatu kebutuhan, seperti kita ketahui mulai dari anak-anak, dewasa, dan orang tua dari berbagai kalangan profesi sudah mulai melek IT.”

Masyarakat menggunakan internet tiap waktu, katanya. Oleh sebab itu, internet merupakan suatu tuntutan ketika pemerintah desa diharuskan mempunyai website, sehingga ketika masyarakat ingin mengetahui profil tentang desanya dimanapun dia berada dapat diakses dengan mudah.

“Ini merupakan kebutuhan masyarakat, maka dari itu kepada seluruh perangkat desa, manfaatkanlah momentum ini, yang terpenting bisa mengaplikasikannya di desa dan kelurahan masing-masing. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada UPI yang sudah memfasilitasi terselenggaranya program ini. Sebelumnya, terdapat kesulitan bagi pemerintah desa untuk menganggarkan kegiatan ini, namun dengan kehadiran mahasiswa KKN Tematik UPI menjadi sebuah solusi, nantinya ini akan menjadi dasar bagi pemerintah desa untuk mengganggarkannya di tahun-tahun mendatang terkait keberadaan website desa,” ujarnya.

Website ini, lanjutnya,  diharapkan sebagai upaya implementasi dari program desa dan juga merupakan bentuk pelayanan inovatif kepada masyarakat. Nantinya tidak ada lagi permasalahan terkait pelayanan kepada masyarakat, namun sudah merambah pada layanan publik yang menyenangkan dengan terpotongnya birokrasi, contohnya ketika masyarakat menginginkan pelayanan aparat desa tinggal klik di website, seperti membuat surat pindah, surat kematian dan lain sebagainya, sehingga masyarakat hanya tinggal membawa bukti fisik ke kantor desa dan tidak ada kesempatan untuk terjadinya pungli, manfaatnya akan benar-benar dirasakan masyarakat.

“Harap diikuti dengan sebaik-baiknya kegiatan ini dan harus focus, website harus dipelihara, bukan hanya dibuat untuk didiamkan. Kami akan mengupayakan adanya surat keputusan dari pemerintah desa bagi aparatur desa yang ditunjuk untuk menjadi operator pengelola website,” harapnya. (dodiangga)