Ketua Senat Akademik UPI: Lulusan UPI harus Kreatif dan Inovatif

Bandung, UPI

Dalam menatap masa depan di era Revolusi Industry 4.0 dalam masa pandemi adalah dengan menciptakan sebuah kreatifitas dan melakukan sebuah inovasi dalam pekerjaan.

Diperlukan sebuah kolaborasi tripartite antara Majelis Wali Amanat, Rektorat, dan Senat Akademik untuk menghadapi tantangan global dengan menyiapkan program yang sesuai dengan tren terbaru.

Demikian pernyataan yang disampaikan Ketua Senat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. H. Sumarto, M.SIE., dalam sesi wawancara usai melaksanakan prosesi Wisuda gelombang l Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2022 Program Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor yang dilakukan secara daring dan luring terbatas di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, pada Rabu (23/02/2022).

Ditegaskannya,”Lulusan UPI harus mampu menghadapi suatu perubahan yang terkait dengan era Revolusi Industry 4.0. Tantangan yang harus dihadapi sama besarnya dengan peluang yang akan diraih. Satu perubahan yang terjadi dalam Revolusi Industry 4.0 ini adalah alumni diarahkan untuk mencari suatu peluang dalam satu pekerjaan sehingga terjadi hubungan yang baik antara kondisi sekarang dengan perubahan itu sendiri.”

Diharapkan, ujarnya lagi, adalah bagaimana kita bisa menciptakan tenaga kerja terutama dan khususnya lulusan UPI, untuk bisa menggali perubahan-perubahan dalam pekerjaan tersebut. Ini arahnya adalah menjadi entrepreneurship. Kita tidak bisa berharap banyak kepada pemerintah, jusru kita yang harus mencari peluang dalam situasi tersebut.

“Pendidikan pada hakikatnya adalah kebutuhan dasar manusia dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mencapai tingkat kehidupan yang semakin maju dan sejahtera. Saat ini gaung Revolusi Industry 4.0 terdengar dimana-mana, mau tidak mau hal tersebut akan mempengaruhi pendidikan kegiatan pendidikan di seluruh dunia,” ungkapnya.

Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya otomatisasi di seluruh bidang, katanya. Teknologi dan pendekatan yang baru, menggabungkan dunia fisik, digital dan biologi secara fundamental akan merubah pola hidup dalam interaksi manusia.

Ditegaskannya kembali,”Revolusi Industry 4.0 sebagai fase revolusi teknologi mengubah cara beraktifitas manusia dalam skala ruang lingkup kompleksitas dan transformasi serta pengalaman hidup sebelumnya. Manusia bahkan akan hidup dalam ketidakpastian. Oleh karena itu, manusia harus memiliki kemampuan untuk memprediksi masa depan yang berubah sangat cepat.” (dodiangga)