KKN Tematik UPI 2021: Optimalkan Peran Orang Tua dalam Pendampingan Belajar Anak di Rumah

Sudah kita sadari bahwa ini adalah tahun ajaran kedua, anak-anak harus belajar di rumah karena pandemi Covid-19, dengan kondisi tersebut memaksa untuk bisa bekerja sama secara baik dan saling sinergi antara pihak sekolah, orang tua dan masyarakat. Kemudian dengan kondisi saat ini banyak sekali keluh kesah orang tua dalam proses pendampingan anak belajar. Seorang ibu khususnya, ketika kondisi pandemi Covid-19 ini, bukan hanya sebagai peran istri dan ibu saja tapi dituntut menjadi seorang pendidik ataupun guru di rumahnya untuk mendampingi anak belajar.

 Meskipun pada hakikatnya orang tua itu madrasah pertama bagi anak-anaknya, dengan kata lain orang yang pertama kali mendidik anaknya dalam akhlak dan pengetahuannya, akan tetapi bagi orang tua yang melupakan peran tersebut atau ketika kondisi normal tipe orang tua yang menyerahkan proses mendidik anaknya hanya kepada guru di sekolah saja, maka jelas hasilnya akan sangat menjadi PR untuk melakukan belajar di rumah. Karena memang ketidakbiasaan dalam peran pendidik di rumah salah satunya yaitu  mendampingi anak belajar. Memang  banyak faktor yang menyebabkan kedua orang tua tidak bisa mendampingi anaknya, dan faktor terbesar yaitu karena kedua orang tua atau ibu bekerja.

Maka dari itu, Sani Ulfa Sholihah, salah seorang mahasiswi PGPAUD UPI Kampus Cibiru, didampingi dengan Guru kelas di salah satu TK di Jatinangor, memberikan pengarahan kepada orang tua khususnya bunda-bunda di kelas “Asyahid”. bagaimana mengoptimalkan dalam proses pendampingan anak ketika belajar di rumah. Jika mengingat perkataan Dr. Seto Mulyadi, M.Si., Psikolog atau yang biasa dipanggil Kak Seto dari salah satu seminar menjelaskan pentingnya peran pendidik dan orang tua di dalam mendampingi putra putri di masa pandemi. Orang  tua dan guru harus menjadi pendidik sekaligus teladan bagi anak sehingga bisa menjadi sosok yang diidolakan oleh anaknya, bukan ditakuti.

Selaras dengan apa yang guru kelas tersebut, ucapkan “orang tua dalam mendampingi proses belajar anak harus sabar, dan bisa lebih peka terhadap kondisi anak, kalaupun perlu kita harus membuat kegiatan-kegiatan tambahan yang membuat mood anak bagus ataupun semangat dalam belajar.”

Untuk mengoptimalkan agenda setiap harinya, orang tua perlu membuat jadwal keseharian anak yang fleksibel agar bisa terkelola waktunya, selain itu dalam menjalankan tugas orang tua yang lainnya pun menjadi teratur karena ini akan berdampak pada keefektifan dalam melakukan aktivitas khususnya dalam pendampingan anak belajar di rumah ataupun tugas yang lainnya.

Orang tua diharapkan mampu berperan sebagai sahabatnya untuk anak-anak tercinta, agar terbangun kedekatannya dan anak merasa memiliki teman main dalam rumahnya. Dengan kondisi Pandemi ini pun memang banyak sekali tantangan, masalah anak dalam proses pembelajaran di rumah yang mau tidak mau harus dihadapi oleh semua orang tua dan disikapi dengan sabar, lapang dada, dan terus mendidik anak dengan bijak dan menyenangkan sehingga proses pendampingan belajar di rumah pun terciptanya kenyamanan dan terbangun semangat anak dalam belajar.

(JN)