KKN Tematik UPI 2021: Edukasi Ilmu Pengasuhan Sebagai Bekal Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar di Rumah

Covid-19 yang melanda Indonesia di awal tahun 2020 membawa masyarakat Indonesia pada masa-masa yang sulit. Semua lini kehidupan dipaksa untuk beradaptasi dan berimprovisasi, tidak terkecuali di sektor pendidikan. Pembelajaran saat ini dilakukan dengan sistem daring (online) dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ). Para siswa harus melaksanakan kegiatan belajar dari rumah dengan mengikuti pembelajaran dari guru yang didampingi oleh orang tua masing-masing secara langsung. Orang tua turut bertanggung jawab langsung bagi terlaksananya pembelajaran yang efektif bagi anaknya, terutama selama proses belajar dari rumah.

Peran dan tanggung jawab orang tua bagi pendidikan anak memang sudah seharusnya menjadi yang pertama dan utama. Terlebih orang tua dan lingkungan keluarga merupakan tempat pertama bagi seorang anak mendapatkan pembelajaran. Hal itulah yang akan menjadi landasan pokok bagi perkembangan anak pada masa selanjutnya.

Shafarisna Farihah, salah satu peserta KKN Tematik UPI 2021, yang merupakan mahasiswa UPI Kampus Cibiru melaksanakan kegiatan pendampingan kepada wali murid SDN Pondokkaso Tonggoh, Cidahu, Sukabumi. Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui Grup Whatsapp kepada orang tua siswa yang menjadi sasaran kegiatan. Topik yang diangkat berupa Ilmu Pengasuhan atau Parenting Education.

Pada kegiatan tersebut, Shafa menghadirkan video penjelasan terkait Parenting Education secara lengkap. Setelah para orang tua menyaksikan video, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi yang disertai tanya-jawab bersama para orang tua. Pada kegiatan diskusi, beberapa orang tua menyampaikan kesannya setelah mendengar penjelasan mengenai Parenting Education tersebut.

“Ternyata selama ini saya masih belum baik dalam menerapkan ilmu pengasuhan pada anak. Masih banyak kekurangannya, terutama karena saya orang tua tunggal,” ujar salah satu orang tua siswa.

Respons lain muncul dari orang tua siswa lainnya, “Kadang saya sering memaksa kehendak saya kepada anak untuk menjadi anak yang pintar tanpa bertanya apa maunya. Setelah mendengarkan penjelasan Parenting Education, saya menjadi lebih paham bagaimana harus bersikap pada anak terutama di masa pandemi seperti ini”.

Dari beberapa respons orang tua siswa, dapat digarisbawahi bahwa memang sulit dalam menghadapi dan memahami apa keinginan serta potensi anak. Ketika sudah menyandang status “orang tua”, belum tentu mereka sudah memahami sepenuhnya masalah dan ilmu parenting bagi anak. Oleh karena itu, orang tua senantiasa perlu meningkatkan pengetahuan dan kesadarannya dalam ilmu pengasuhan ini. Dengan usaha yang terus-menerus dari orang tua untuk memperhatikan kegiatan anak dan mendengarkan pendapat anak, kelak, diharapkan orang tua pun akan menjadi lebih baik dalam mengasuh serta mendidik anak-anaknya. Ilmu pengasuhan ini juga dapat digunakan untuk melihat karakter anak sehingga orang tua dapat memilih metode yang tepat dalam mendampingi dan membimbing anak di rumah.

(JN)