KKN Tematik UPI 2021: Media Digital Interaktif Jadikan Pembelajaran Lebih Menarik

Sejak merebaknya kasus Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020 lalu, angka penjangkitannya semakin tinggi. Bahkan semakin lama terus bermunculan kasus virus baru yang lebih membahayakan. Oleh karena kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah, Pemerintah pun melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 3 Juli 2021 sampai dengan 30 Juli 2021. Pandemi Covid-19 ini telah membawa perubahan pada seluruh tatanan kehidupan masyarakat, termasuk pada dunia pendidikan. Perubahan yang terjadi karena Pandemi Covid-19 ini, berdasarkan perspektif Sosiologi, merupakan perubahan yang tidak dikehendaki karena terjadi di luar kendali atau jangkauan masyarakat. Perubahan di dunia pendidikan yang mulanya dilakukan secara tatap muka, namun sekarang berubah menjadi daring. Perihal tersebut sangat berpengaruh pada kondisi psikologi sosial siswa dan guru karena keduanya dituntut untuk bisa menggunakan aplikasi pendidikan berbasis online dengan cepat. Tidak sedikit dari siswa maupun guru yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan keadaan yang serba online, ditambah dengan kepasifan siswa menjalani pembelajaran daring.

Berkaitan dengan itu, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai Lembaga Perguruan Tinggi berlatar belakang Pendidikan tetap mengedepankan upaya-upaya untuk membantu menanggulangi dampak Covid-19 melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang diselenggarakan oleh pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dengan mengusung tema Membangun Desa di Bidang Pendidikan dan Ekonomi dengan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MDBPE-MBKM). Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dilaksanakan pada 1 Juli 2021 sampai dengan 30 Juli 2021 dengan diikuti oleh kurang lebih 3000 mahasiswa, dan berlokasi di wilayah tempat tinggal masing-masing. Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dilakukan secara daring dengan tujuan agar tetap produktif di kala Pandemi dan memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengabdi pada masyarakat dalam penguatan dan pendampingan pembelajaran daring. Di samping itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk kerja sama dan meningkatkan hubungan antara Lembaga Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan Pemerintahan Kecamatan, Pemerintahan Desa/ Kelurahan dan masyarakat secara langsung.

Sebagai mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Duha Khasanah Astari melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SMA Negeri 10 Bandung yang berlokasi di Jalan Cikutra No. 77 Bandung secara online (daring). Begitu banyak kegiatan yang dilakukan, di antaranya penguatan pembelajaran daring bersama Guru, membantu Guru membuat media pembelajaran, membantu administrasi Guru, pendampingan kepada siswa dan orang tua siswa. Setelah berkoordinasi dengan Wakasek SMA Negeri 10 Bandung, Duha kemudian mendampingi sasaran kegiatan, yaitu Ibu Mammy dan Ibu Yoni untuk mata pelajaran Sosiologi, lalu diikuti dengan mendampingi siswa dan orang tua siswa. Berdasarkan identifikasi kondisi pembelajaran bersama Ibu Mammy dan Ibu Yoni, diketahui bahwa Ibu Mammy dan Ibu Yoni jarang menggunakan media pembelajaran yang interaktif sehingga banyak siswa yang kurang memperhatikan materi. “Kalau kendala dan kesulitan cukup banyak karena Ibu kurang bisa membuat media pembelajaran yang menarik, makannya siswa banyak yang acuh dan kalau dikasih tugas dalam tenggat waktu seminggu yang mengumpulkannya hanya 50%” ujar Ibu Mammy. Pemaparan serupa juga diungkapkan oleh Ibu Yoni bahwa banyaknya siswa yang pasif dan tidak tepat waktu dalam pengumpulan tugas. “Kalau Ibu mah kendala nya lebih ke siswanya yang kebanyakan pasif” ujar Ibu Yoni. Dari hasil koordinasi dan komunikasi bersama Ibu Mammy dan Ibu Yoni terkait kendala yang dialami selama pembelajaran daring, maka Duha berinisiatif membuat media pembelajaran dalam rangka penguatan dan pendampingan pembelajaran daring yaitu berupa Infografis, Video Animasi Pembelajaran dan Power Point (PPT) interaktif. Untuk pembuatan media pembelajarannya, Duha menggunakan aplikasi Benime, Canva, dan Kinemaster.

Beralih dari Guru, Duha melanjutkan kegiatan yaitu pendampingan kepada 10 orang siswa kelas XII IPS yang diawali dengan pemetaan siswa dibantu oleh Guru Ibu Mammy, kemudian berkomunikasi melalui chat Whatsapp dan pembuatan Grup Whatsapp. Karena sasaran yang dipilih adalah siswa kelas XII, maka kegiatan pendampingannya lebih menekankan kepada pengenalan platform e-learning yang disediakan Kemendikbud, seperti website Zenius, Rumah Belajar, Meja Kita, Ruangguru, Quipper School dan Quizizz. Alih-alih banyak dari siswa yang masih asing dengan platform e-learning tersebut, sehingga penyampaian edukasi ini dirasa cukup tepat sasaran dalam menyemangati siswa belajar di rumah. Komunikasi yang kami lakukan yaitu melalui Zoom Meeting dan Grup Whatsappbersama siswa. Saat berlangsungnya Zoom Meeting, Duha bertanya mengenai kesulitan dan kendala yang dialami siswa selama belajar daring, dan didapati bahwa siswa tidak memiliki pegangan materi seperti buku paket. “Kami gapunya buku paket, Bu, karena kalau ada tugas tinggal lihat dari Google saja” ujar Mahathir, salah satu siswa kelas XII IPS 1. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, Duha pun membantu siswa dengan mencarikan e-book dan modul pembelajaran. Lebih lanjut, Duha juga memotivasi siswa dan berbagi pengalaman mengenai kiat-kiat masuk Perguruan Tinggi.

Sebagai bentuk pemaksimalan dalam penguatan pembelajaran daring, tak lupa pula Duha mendampingi 10 orang tua siswa untuk berbincang seputar kesulitan selama membantu anaknya belajar daring. Kegiatan diawali dengan pendataan dan mengidentifikasi kesulitan maupun kendala yang dialami orang tua selama mendampingi anaknya belajar daring. Respons orang tua pun beragam, salah satunya yaitu dari orang tua siswa Novianti yang mengatakan “Mbak, ini kan anak Duha ada kesulitan memahami materi beberapa mata pelajaran misalnya matematika sama PKN Duha selaku ibu yang selalu di rumah jelas kesulitan juga menjelaskan kepada anak. Solusinya Duha paling Duha suruh minta bantuan sama Kakak-kakaknya tapi ada juga masalah kadang kakaknya tidak sabar juga ngejelasin ke adiknya” ungkap Ibu Heni Adriani. Berdasarkan keluhan yang dialami orang tua siswa, maka Duha berinisiatif membuat video tutorial penggunaan aplikasi CoLearn yang bisa membantu orang tua mengajarkan materi Matematika kepada anak-anaknya. Selain itu, Duha juga berinisiatif mengedukasi orang tua siswa untuk melakukan setting dan mem-protect penggunaan Youtube supaya anak-anak tidak mengakses hal-hal yang berbau pornografi.

Perwujudan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa di Bidang Pendidikan (KKNT MDBPE-MBKM) mendapatkan respons positif dari berbagai pihak, khususnya Lembaga Pendidikan dan sasaran utama program yaitu Guru, siswa, dan orang tua siswa. Dilihat dari respons Guru yakni sangat berterima kasih telah dibantu pembuatan media pembelajaran “Ibu juga makasih sudah dibantuin” balas Ibu Mammy. Respons serupa juga diungkapkan oleh siswa yang sangat antusias mengikuti kegiatan KKN dan orang tua siswa yang merasa terbantu dalam pendampingan pembelajaran daring. Penggunaan platform e-learning membantu menawarkan proses pembelajaran yang optimal dan praktis karena disediakan berbagai fitur, seperti materi, evaluasi, pembahasan, dan video pembelajaran yang menarik untuk siswa. Dengan ini diharapkan bahwa pemanfaatan platform e-learning bisa digunakan dalam rangka penunjang kreativitas Guru dan meningkatkan motivasi belajar siswa selama Pandemi Covid-19.

(JN)