KKN TEMATIK UPI 2021: PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN BLENDING (DARING DAN LURING) DI SDN 5 PAMURUYAN
|Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung sejak awal 2020 menyebabkan segala aktivitas baik dalam bidang ekonomi maupun pendidikan menjadi sangat terhambat. Seperti contohnya dalam bidang pendidikan, yaitu seluruh jenjang pendidikan dari TK hingga Perguruan Tinggi terpaksa harus melakukan pembelajaran secara daring. Hal ini tentu saja sangat menghambat jika dilakukan secara terus menerus. Generasi muda terpaksa harus menyesuaikan diri dengan sekolah berbasis ‘New Normal’ sehingga tidak sedikit kendala yang dialami ketika pembelajaran sepenuhnya dilakukan secara daring. Tidak hanya para siswa dan mahasiswa, tenaga kependidikan pun harus menyesuaikan diri dengan cara pembelajaran yang lebih bergantung pada penggunaan gadget ini. Kurangnya pengetahuan akan penggunaan Teknologi dan kurangnya media berbasis Teknologi tentu saja akan sangat menghambat kegiatan pembelajaran daring. Maka dari itu, perlu dilakukannya kerja sama antara tenaga kependidikan dan calon tenaga kependidikan (Mahasiswa) dalam menghadapi sistem pembelajaran berbasis ‘New Normal’ ini.
Universitas Pendidikan Indonesia, salah satu Perguruan Tinggi Negeri telah menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik berbasis daring sejak tahun 2020. KKN Tematik ini bertujuan untuk membantu penanggulangan dampak COVID-19 dalam dunia pendidikan. Pada KKN Tematik tahun 2021 ini, Universitas Pendidikan Indonesia mengusung tema Mengembangkan Literasi (literasi baca dan tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan) dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional. Terdapat 4 program wajib dan 1 program pilihan yang harus dipilih mahasiswa sebagai acuan selama melakukan KKN Tematik 2021 ini.
SDN 5 Pamuruyan yang berlokasi di Desa Pamuruyan Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu sekolah yang dipilih sebagai sasaran seorang mahasiswa bernama Denya Mega Rahayu. Pembelajaran daring di SDN 5 Pamuruyan telah dilaksanakan selama kurang lebih 3 semester. Namun sejak memasuki semester 4, Dinas Pendidikan sudah pernah memberikan Surat Keterangan yang berisikan izin untuk melaksanakan pembelajaran secara luring tetapi dengan syarat siswa yang hadir berjumlah 1/4 dari seluruh jumlah siswa. Jadi, di SDN 5 Pamuruyan ini pembelajaran dilaksanakan secara blending atau sebagian luring dan sebagian daring.
Tentu saja hal tersebut menjadi tantangan bagi mahasiswa karena tidak bisa selamanya mahasiswa hanya membantu mengajar secara daring saja dan karena faktor keterbatasan media untuk pembelajaran daring juga menjadikan siswa sulit untuk mengikuti pembelajaran daring yang dilakukan melalui Zoom Meeting dan kurangnya pengetahuan orang tua siswa dalam mengoperasikan aplikasi dan website penunjang pembelajaran daring adalah salah satu hambatan juga. Maka dari itu, untuk mengatasi hambatan tersebut, mahasiswa mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya aplikasi dan website yang menunjang pembelajaran daring kepada orang tua siswa.
Selain itu, karena faktor pembelajaran daring yang menuntut para guru untuk bisa memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi, maka mahasiswa juga melakukan sosialisasi mengenai pembuatan media pembelajaran melalui Powerpoint yang bisa diubah menjadi video pembelajaran.
Selama pembelajaran daring, mahasiswa memberikan arahan pembelajaran dan pendampingan baik bagi siswa maupun orang tua siswa melalui grup WhatsApp dan mahasiswa juga sempat melakukan Zoom Meeting yang bertujuan untuk penguatan pembelajaran daring bagi para siswa. Penguatan pembelajaran daring dilakukan dengan memanfaatkan media pembelajaran literasi baca tulis yaitu aplikasi AKSI Kemendikbud.
Untuk pembelajaran luring, mahasiswa berinisiatif untuk membantu guru mengajar di kelas dengan menggunakan buku Tema sebagai acuan pembelajaran. Selain itu, pendampingan pengerjaan soal selama di kelas juga sering dilakukan terutama untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan matematika.
Kunjungan ke sekolah bukan hanya untuk membantu pembelajaran di kelas saja tetapi mahasiswa juga membantu berbagai macam administrasi sekolah dan guru seperti membantu membuat soal ulangan harian dan soal PTS dan membantu membenahi buku-buku yang ada di sekolah.