KKN Tematik UPI 2021: Pendampingan Pembelajaran Daring Berbasis Literasi dan Persiapan AKM di MI Ash-Sholahiyah Banyusari

Pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum usai, “Berdasarkan data yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tercatat 2.137 kasus baru positif Covid-19. Data tersebut terhitung hingga pukul 12.00 WIB pada Sabtu sore. Sehingga, secara akumulatif ada 4.206.253 kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini.” dilansir dari Jakarta, Kompas.com (25/9/2021). Adanya pandemi Covid-19 di Indonesia tersebut menimbulkan dampak yang cukup luas hampir di setiap sektor kehidupan. Salah satu sektor yang cukup terdampak yakni sektor pendidikan, yang mana pada sektor ini terdampak sekitar 646.192 satuan pendidikan, 68.801.708 peserta didik, dan 4.183.591 pendidik mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai Pendidikan Tinggi, Pendidikan Khusus, Pendidikan Vokasi, Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Pendidikan Keagamaan (Kemendikbud, 2020).

Berdasarkan dampak tersebut berbagai kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah untuk tetap menjamin terselenggaranya kegiatan pendidikan pada semua jalur dan jenjang pendidikan. Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud mengeluarkan berbagai kebijakan yang terangkum dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID19). Kebijakan tersebut berisi keputusan mengenai pembelajaran yang dilaksanakan secara daring (online) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menggunakan akses internet. Hal ini menyebabkan sekolah kembali merancang strategi sebaik mungkin agar pembelajaran tetap berjalan sebagaimana mestinya meskipun pelaksanaannya secara daring. Selain itu, kebijakan terbaru berupa sekolah tatap muka terbatas pun mulai diberlakukan dengan protokol kesehatan yang cukup ketat.

Bertujuan membantu penanggulangan dampak Covid-19 pada sektor pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Literasi dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional (KKN Tematik Literasi dan Rekognisi MBKM-Puspresnas) dengan tema “Mengembangkan Literasi (literasi baca dan tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan) dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional.” yang dilaksanakan secara daring.

Pada kegiatan KKN Tematik ini, Elita Hoerunisa, yang merupakan salah satu mahasiswa UPI melakukan kegiatan KKN tematik literasi di MI Ash-Sholahiyah yang terletak di Jalan Cilamaya, Kampung Jayamekar RT 02/RW 04 Desa Jayamukti Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang. Walaupun pembelajaran daring di MI Ash-Sholahiyah sudah dilaksanakan selama hampir lebih dari tiga semester, fakta di lapangan menunjukkan masih banyaknya kendala dan kesulitan yang dialami oleh guru, orang tua, maupun oleh siswa.

Kendala dan kesulitan yang terjadi selama pembelajaran daring di MI Ash-Sholahiyah antara lain yaitu adanya keterbatasan fasilitas (gadget atau pun laptop), akses internet, dan media pembelajaran daring yang digunakan. Selain itu terdapat pula kesulitan-kesulitan yang dihadapi, seperti kurangnya pendampingan orang tua kepada anak selama pembelajaran daring, pengetahuan yang kurang terkait media pembelajaran daring, kesulitan menjelaskan materi pembelajaran yang hanya disampaikan dengan menggunakan aplikasi berupa grup chat, serta orang tua yang sibuk bekerja dan kurang menguasai cara penggunaan gadget membuat anak kesulitan dalam mendapatkan pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan anak merasa malas untuk mengikuti pembelajaran dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu untuk hal lain yang menurut mereka lebih menyenangkan.

Mengatasi kendala serta masalah yang dihadapi, mahasiswa mencoba melakukan beberapa program pendampingan kepada guru, siswa, dan orang tua siswa di MI Ash-sholahiyah untuk memaksimalkan penggunaan aplikasi WhatsApp dan melatihkan aplikasiZoom Meetingsebagai platform untuk pembelajaran dan mendukung gerakan literasi. Mahasiswa juga membantu untuk menyiapkan beberapa video serta soal-soal latihan sebagai media pembelajaran dan memberikan pendampingan pembelajaran daring berbasis literasi untuk siswa, agar siswa lebih memahami pembelajaran serta mengalami peningkatan dari segi kemampuan literasi. Tidak hanya itu, mahasiswa juga menyediakan forum diskusi melalui WhatsApp untuk pendampingan orang tua selama anak mengikuti pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Program pendampingan pembelajaran daring yang dilakukan mahasiswa juga berkesinambungan dengan program Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yang mana dalam program AKM juga terdapat kompetensi mendasar yakni berupa literasi membaca dan literasi numerasi. Selain itu ada pula latihan mengoperasikan komputer atau laptop bagi siswa peserta AKM, dikarenakan AKM ini dilaksanakan secara daring melalui sebuah sistem digital yang dibuat oleh pemerintah. Sehingga, mahasiswa juga membantu guru dalam rangka mempersiapkan siswa kelas 5 untuk mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Fakta yang didapat dari lapangan, masih banyak siswa kelas 5 MI Ash-sholahiyah yang belum terbiasa dalam pengoperasian komputer. Oleh karenanya, pihak sekolah memberikan pendampingan khusus untuk siswa program AKM di antaranya yaitu melatihkan dan membiasakan siswa dalam mengoperasikan laptop atau komputer serta membantu siswa dalam memahami soal-soal latihan untuk AKM.