KKN Tematik UPI 2021: Perbarui Kualitas Ekosistem Pembelajaran Daring di SMPN 10 Purwakarta

Pemerintah Indonesia berencana untuk membuka pembelajaran tatap muka pada awal semester  Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan menerapkan protokol kesehatan tetapi rencana ini terpaksa harus diundur karena penyebaran wabah Covid-19 varian Delta yang berasal dari India sedang meningkat sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tanggal 10 sampai dengan 25 Juli 2021.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung adalah salah satu institusi yang berperan aktif dalam memberikan kontribusi di dunia pendidikan.  Pada semester genap Tahun Akademik 2020/2021 LPPM UPI meluncurkan program KKN dengan nama kuliah kerja nyata tematik membangun desa melalui bidang pendidikan dan ekonomi dalam implementasi merdeka belajar kampus merdeka pada masa pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM). Sedangkan tema yang diusungnya adalah pertama membangun desa melalui bidang pendidikan, kedua membangun desa melalui peningkatan ekonomi masyarakat dan ketiga rekognisi program MBKM dan Puspresnas.

Dalam kegiatan KKN di SMP Negeri 10 Purwakarta, Anggi Tiara Oktasyifa didampingi oleh dosen pembimbing lapangan Dr. Fahrudin M.Ag. Anggi melakukan program penguatan pembelajaran daring bekerja sama dengan 3 orang guru, yaitu  Vitha, S.Pd. sebagai guru IPA kelas 8, Yenny, S.Pd. dan Ahmad, S.Pd. sebagai guru IPA kelas 9.  Kegiatan yang dilakukan di kelas 9 selain membantu administrasi guru, membuat media pembelajaran, Anggi juga membantu guru membuat  laman pembelajaran daring menggunakan Google Site dengan materi sistem reproduksi manusia, diteruskan dengan pembuatan kuis menggunakan Google Form. Selanjutnya proses belajar mengajar dilakukan secara daring melalui Google Classroom. Anggi merekap nilai siswa setelah kuis dilaksanakan. Para siswa pun tampaknya tidak menemui kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran daring karena mereka telah berpengalaman selama kurang lebih satu tahun setengah bergelut dengan gawai sebagai sarana penunjang pembelajaran daring.

Begitu juga di kelas 8, Anggi membantu membuat administrasi guru, media pembelajaran, penyusunan materi dan evaluasi. Anggi mengirim konten berisi materi dengan tema Hukum Newton menggunakan media pembelajaran dalam bentuk Power Point, siswa diberikan 20 butir soal melalui Google Form. Selanjutnya ibu Vitha menerima konten yang telah dibuat Anggi dan mengunggahnya ke Google Classroom kelas 8. Penilaian pun dilakukan setelah seluruh siswa mengerjakan butir soal. 

Program pendampingan pembelajaran daring siswa dan pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring, Anggi merekrut 24 siswa dan 24 orang tua/wali siswa tersebut. Dalam berkomunikasi Anggi menggunakan media sosial Whatsapp dan Zoom Meeting. Selanjutnya Anggi  memberi bimbingan belajar pada siswa kelas 9 dengan materi organ reproduksi pada manusia.

Anggi pun memberi bimbingan melalui Zoom Meeting untuk para siswa yang membutuhkan penjelasan materi yang belum mereka pahami.  Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan secara individu maupun kelompok, Anggi memberikan informasi berupa poster atau infografis tentang gerakan masyarakat hidup sehat. Setelah melakukan serangkaian kegiatan KKN, Anggi bisa mengambil hikmah bahwa dalam pembelajaran daring terdapat beberapa nilai positif baik bagi para guru maupun siswa. Mereka  menjadi melek teknologi. Sementara itu, hal negatifnya adalah guru kurang leluasa menyampaikan materi sehingga materi tidak seluruhnya bisa terserap oleh siswa.