KKN Tematik UPI 2021: Sering Bertemu Walaupun Tatap Maya

Saat ini, baik guru maupun siswa terpisah untuk bertemu secara tatap muka. Yang tadinya kebiasaan secara rutin bertemu namun masa pandemi Covid-19 ini membuat semua terpisah, interaksi dengan teman-teman hilang, pengalaman belajar hilang. Setiap hari guru memberikan tugas kepada siswa melalui obrolan di media sosial. Banyak sekali mendengar anak-anak berkata “bosan sekolah online” dan keluh kesah orang tua karena anaknya belajar online, ada yang mengungkapkan bahwa bila anaknya saat sekolah online bermalas-malasan sedangkan pada saat absen saja mereka hadir dengan semangat, selebihnya anak-anak tidak semangat untuk menyimak pelajaran yang diberikan dari guru. Orang tua siswa mengungkapkan bahwa mereka merasa lelah ketika anak belajar online dan tidak bisa dipungkiri kesibukan orang tua yang bekerja sedang siswa membutuhkan bimbingan orang tuanya, Orang tua siswa mengungkapkan pada salah satu Mahasiswa bernama Iin Karlina.  

Setelah merenung dan memikirkan bagaimana caranya agar anak tidak bosan pada saat belajar online, muncullah ide di benak salah satu Mahasiswa UPI yang bernama Iin, ia menciptakan kegiatan KKN UPI Program “Sering Bertemu Walaupun Tatap Maya” dengan sasaran siswa yang berada di tingkat SD. Program ini dilakukan oleh Iin karena ia ingin menghilangkan kesedihan menghilangkan kebosanan, kejenuhan, rasa malas bagi anak-anak maupun orang tua, dan menghadirkan kebahagiaan anak-anak dan orang tua, walaupun bertemu muka secara online. Karena dengan melihat keadaan di sekitar rumahnya, betapa sedihnya melihat keadaan seperti ini yang tidak bisa keluar rumah seperti main bersama teman sewaktu sebelum ada Covid-19. 

Terdapat anak-anak berkeliaran di sekitar tempat tinggalnya yang bermain akan tetapi tidak memperhatikan protokol kesehatan, memegang barang yang ada di sekitar, yang ada hanya anak-anak di sekitar rumahnya bermain dengan seadanya dan dari disitulah virus dengan mudah masuk ke tubuh anak-anak. Mereka bermain tidak lagi gerombolan seperti sebelum ada Covid-19 namun terdapat seorang anak keluar rumah dengan tujuan hanya ingin melihat keadaan apakah di rumahnya ada teman yang lewat dan ada yang mengajak main atau tidak. Anak-anak keluar rumah untuk bermain pun tidak bersemangat bila hanya sendiri saja, yang ada hanya terlihat sedih, lesu, dan tidak bersemangat dan dapat menyebabkan terpaparnya Covid-19. Bagi Iin, meluangkan waktu dan tenaganya untuk silaturahmi ataupun bertemu dengan Program “Sering Bertemu Walaupun Tatap Maya” tidak masalah asalkan dengan niat yang baik, tulus dari hati, dan mendapatkan manfaat bagi semuanya.

Program “Sering Bertemu Walaupun Tatap Maya” ini, seperti saling bertemu melalui video call dengan WhatsApp, Google Meet, Zoom, orang tua dan anak-anak bisa bergabung ke ruang virtual tersebut. Dengan kegiatan seperti saling curhat atau bercerita, baik antar anak maupun antar orang tua dengan menuangkan curhat isi hatinya mulai cerita apa saja yang ingin mereka ceritakan seperti membahas mengenai main, membahas tugas,  menonton bola, film, cerita rakyat, masak-masakan dan lainnya yang mereka inginkan serta orang tua yang masuk ke ruang tersebut sembari melakukan kegiatan pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu, mencuci piring ataupun melakukan hal yang lainnya sangat dibolehkan untuk bergabung ke ruang virtual tersebut. Menurut Iin “Lakukan hal yang ingin dilakukan, sampaikan dengan kesesuaian hati dengan ikhlas, bila diri sendiri merasa nyaman maka akan terasa lega bila sudah di sampaikan”. 

Iin pun menyampaikan kepada orang-orang pada ruang virtual tersebut “Bila ada kesulitan ataupun butuh bantuan, jangan lupa untuk berkabar kepadanya, hilangkan rasa malu, gengsi, rasa tidak enak hati jangan lupa makan minum air putih, makan buah-buah setiap hari jangan dilupakan, tetap memakai masker, membawa hand sanitizer” katanya.  Ia pun menyampaikan kembali bila mereka sudah tak jumpa lagi atau berpisah, Covid-19 masih ada ataupun sudah tidak ada lagi, Iin pun berharap kepada orang-orang yang ada di ruang virtual tersebut tidak melupakannya dan setidaknya bertemu baik virtual atau bertemu langsung dengan menjaga protokol kesehatan walaupun satu minggu sekali hanya 10 menit tidak masalah baginya untuk bertemu bersama.

(JN)