Kolaborasi UPI, YUMERiAL.GROUPS dan Pemkot Bandung Kembangkan Mesin Pengolah Sampah Ramah Lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan perusahaan asal Jepang YUMERiAL.GROUPS dan Pemerintah Kota Bandung mengembangkan inovasi mesin pengolah sampah ramah lingkungan. Rangkaian kegiatan kerjasama diawali diskusi tentang model dan prototype mesin pengolah sampah yang dihadiri para Pimpinan UPI, Jajaran Pemerintah Kota Bandung serta Mori Masaki sebagai salah satu Pimpinan Perusahaan asal Jepang YUMERiAL.GROUPS yang diselenggarakan di gedung Isola Parter (13/4/2021). Kegiatan dilanjutkan dengan uji coba prototype mesin pengolah sampah yang diselenggarakan di Gedung Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejurusan (FPTK) UPI yang dipandu oleh Dosen FPTK Sriyono, S.Pd., M.Pd.

Wakil Rektor Bidang Riset, Internasional, Kerja sama, dan Usaha Prof. Dr. H. Adang Suherman, M.A menjelaskan bahwa Universitas Pendidikan Indonesia sebagai perguruan tinggi memiliki tugas Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui tugas ini, UPI senantiasa terdepan dalam membantu masyarakat dalam mengolah sampah berbasis pada riset dan pengembangan inovasi dan teknologi

Menurut, Prof. Dr. H. Adang Suherman, M.A, melalui kerjasama dengan pihak perusahaan asal Jepang YUMERiAL.GROUPS serta Pemerintah Kota Bandung dalam mengembang inovasi mesin pengolah sampah ramah lingkungan, diharapkan dapat membantu masyarakat dan pemerintah mengatasi masalah sampah di Kota Bandung.

Mori Masaki sebagai salah satu Pimpinan Perusahaan asal Jepang YUMERiAL.GROUPS menjelaskan bahwa mesih pengolah sampah ini tidak menggunakan bahan bakar tapi menggunakan magnet.  Mesin yang dibuat bisa mengolah semua sampah kecuali logam, besi, keramik. Kondisi sampah yang sudah bercampur tidak perlu dipilah-pilah.

Menurutnya, mesin ini bisa dioperasikan 24 jam secara terus menerus. Pada masa pandemi Covid-19 ini, mesin bisa digunakan untuk menghancurkan sampah dari limbah medis. Temperatur mesin bisa dikendalikan sehingga kadar ukurannya bisa tepat dan tidak berbahaya. Asap yang keluar dari mesin ini sudah uji coba di Jepang. Mesin mengeluarkan asap dibawah standar dan aman bagi lingkungan

Mori Masaki menurutkan bahwa, sampah yang bisa diolah dalam satu pengolahan bisa 1 ton serta juga bisa untuk skala kecil juga. Untuk sampah sampah kering bisa lebih cepat. Sedangkan untuk sampah basah waktu yang diperlukan 5 sampai 6 jam. Mesin ini  dapat dioperasikan  oleh hanya 1 orang. Mesin ini tidak menggunakan bahan bakar. Hanya perlu pemantik saja. Untuk menyalakanya.

Mesin ini sudah melewati uji coba. Kita menjamin  mesin ini bisa berjalan 10 tahun bisa dilakukan. Penemuan mesin ini didunia belum banyak. Untuk penggunaan mesin di Jepang juga belum banyak digunakan. Semoga mesin ini bermanfaat bagi Indonesia dan masyarakat Kota Bandung.

Wali Kota Bandung, Oded Mohamad Danial sangat antusias mendukung kerjasama UPI dan Perusahaan Asal Jepang ini dalam mengembangkan mesin pengolah sampah khususnya untuk masyarakat Kota Bandung. Kota Bandung memiliki 1576 RW. Kedepan akan dirancang satu RW memiliki  satu mesin pengolah sampah.  Oded Mohamad Danial berharap dengan kemampuan mesin yang dapat mengolah sampah dengan kapasitas 3 sampai 4 ton perhari, dapat membantu mengatasi masalah sampai di Kota Bandung.

Menurut Pemerintah Kota Bandung, saat ini Kota Bandung  memiliki permasalahan dalam pengolahan sampah. Menurutnya,  teknologi  mesin pengolah sampah ini sangat bagus dan dapat menghemat anggaran pemerintah dalam pengolahan sampah. Pemkot Bandung bekerjasama dengan berbagai pihak terutama dengan pihak UPI dalam mengatasi masalah sampah ini (Humas UPI)