Kuliah Lintas Ilmu Pentaskan Monolog Inggit Garnasih

1

Bandung, UPI

Ruang Sumber Psikologi, Departemen Psikologi FIP UPI kembali menggelar program Kuliah Lintas Ilmu edisi ke 29 dengan topik Khataman Novel “Kuantar ke Gerbang” karya Ramadhan K.H, Rabu, 24 Februari 2016 di Auditorium FIP UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Kuliah Lintas Ilmu adalah sebuah program pembelajaran berbasis apresiasi, yang bertujuan memberikan materi kuliah di luar kelas sebagai sarana apresiasi seni dan budaya, memperkaya keilmuan terutama psikologi, serta sebagai rancangan model pembelajaran berbasis apresiasi.  Program yang diselenggarakan disetiap bulan tersebut digagas oleh Drs. MIF. Baihaqi, M.Si sebagai koordinator Ruang Sumber.

Menurut Drs. MIF. Baihaqi, M.Si bahwa fenomena hingga saat ini dalam proses pembelajaran hanya dilakukan di kelas saja, begitupun dengan metode pembelajarannya masih dengan cara diskusi, ceramah yang tentunya mahasiswa akan merasa bosan. Kuliah Lintas Ilmu ini dirancang dengan konsep lain baik itu narasumbernya, setiing kelasnya hingga metodenya pun berdeda.

3

“Dalam KLI ini  saya membuat konsep pembelajaran yang berdeda, dengan cara menghadirkan multi sumber, dosen narasumber, multi metode, multi setting dan multimedia. Hal ini akan menjadikan proses pembelajaran yang mudah diserap oleh para mahasiswa,” kata MIF Baihaqi.

Dengan kegiatan ini diharapkan ada sebuah silaturahmi antar berbagai disiplim ilmu yang dikemas tidak dalam sebuah kelas formal melainkan disetting dalam sebuah pertunjukan atau gagasan model lain yang disinergikan antar mata kuliah sehingga suasana proses pembelajaran menjadi menyenangkan.

Pada KLI edisi 29 ini konsep teaterikal terasa kental sekali karena akan dipentaskan sebuah Monolog Inggit Garnasih yang diperankan oleh Lelyana Mei, namun sebelum pementasan, para peserta diajak tadarus sebuah novel karya Ramadhan KH yang berjudul Kuantar Ke Gerbang. Roman yang sarat muatan psikologis ini menggambarkan kisah cinta Ibu Inggit Garnasih mendampingi Soekarno selama menjadi pelopor penggerak kemerdekaan. Spirit juang Inggit yang patut diresapkan ke dalam sanubari angkatan muda sekarang yaitu  rasa ikhlas dan tulus memperjuangkan idealisme kemerdekaan dan bergotong-royong demi mewujudkan cita-cita bersama itu.

Kesan yang disampaikan dalam KLI ini adalah semangat juang Inggit Garnasih yang patut kiranya menjadi suri tauladan dan sebagai bagian pembangunan pendidikan karakter anak bangsa. Pesan tersebut, disampaikan dalam pertunjukan Monolog Inggit Garnasih yang diperankan oleh Lelyana Mei serta dalam rangka peringkatan milangka ke 128 Ibu Inggit Garnasih. (Deny)

2