Kunjungan Probumsil UPI ke Museum Bank Indonesia
|Jakarta – Protokol Bumi Siliwangi (PROBUMSIL) Universitas Pendidikan Indonesia pada (21/08/2024) melaksanakan kunjungan ke Museum Bank Indonesia sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Candradimuka Tingkat Lanjut (CL). Kegiatan ini diikuti oleh 35 anggota PROBUMSIL dari berbagai satuan atau kampus daerah. Kunjungan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan wawasan sejarah dan ekonomi, tetapi juga untuk memperkuat pemahaman tentang pentingnya keprotokolan dalam berbagai aspek.
Museum Bank Indonesia terletak di gedung bersejarah yang sebelumnya digunakan oleh De Javasche Bank di kawasan Kota Tua Jakarta. Gedung ini, merupakan salah satu contoh arsitektur kolonial yang tetap terjaga keasliannya. Sebagai salah satu pelopor revitalisasi gedung-gedung bersejarah di Kota Tua, Bank Indonesia mendirikan Museum BI untuk menyajikan pengetahuan tentang peran penting Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa. Museum ini tidak hanya menampilkan sejarah moneter dan kebijakan Bank Indonesia, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan rekreasi literasi yang menghibur atau dikenal dengan konsep edutainment.
Kunjungan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada anggota PROBUMSIL tentang bagaimana sejarah ekonomi nasional, khususnya peran Bank Indonesia, dalam membentuk kebijakan ekonomi negara. Dengan memahami konteks historis dan kebijakan yang disajikan di museum, anggota diharapkan dapat mengaitkannya dengan tugas-tugas keprotokolan yang mereka emban di masa mendatang.
Selain itu, kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan anggota tentang pentingnya pelestarian sejarah dan budaya. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk menjelajahi berbagai galeri yang ada di museum, di antaranya Ruang Emas Moneter, Ruang Numismatik dan Immersive Cinema.
Rizki Farid Ramadhan, Mitra Tama PROBUMSIL TB XVII, menilai bahwa kunjungan ini sangat bermanfaat bagi anggota. Kegiatan ini memberikan wawasan luas mengenai peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi negara. Selain itu, anggota juga mempelajari pentingnya protokol dalam acara-acara kenegaraan dan bagaimana hal tersebut terkait dengan kebijakan ekonomi dan moneter.
Menurut Rizki, kunjungan ke Museum Bank Indonesia memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa yang terlibat dalam keprotokolan.
Para peserta merasa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka. Salah satu peserta dari Satuan Sumedang Darul Larang merasa bahwa museum tersebut menyajikan informasi yang sangat kaya mengenai sejarah moneter di Indonesia. Kunjungan ini dianggap membuka wawasan tentang bagaimana kebijakan ekonomi dan moneter mempengaruhi stabilitas negara serta peran protokol dalam mendukung stabilitas tersebut.
PROBUMSIL berharap dapat terus mengadakan kegiatan serupa. Di masa mendatang, diharapkan pengurus PROBUMSIL dapat melakukan kunjungan ke lokasi-lokasi lain yang memiliki nilai sejarah dan edukatif tinggi. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga mencakup pengalaman praktis yang dapat diterapkan dalam tugas keprotokolan.(Dimas Saputra, Kontributor Humas UPI .Ed HN)