KURIKULUM MERDEKA MUATAN LOKAL BAHASA SUNDA, PERLUKAH?

Bandung, 26 Desember 2022

Kurikulum merdeka saat ini menjadi sorotan di dunia pendidikan, pasalnya kurikulum tersebut dianggap lebih fleksibel untuk dilaksanakan dengan program-programnya yang terbarukan. Lantas apakah kurikulum merdeka berlaku pula untuk mata pelajaran muatan lokal bahasa Sunda?

Guna menjawab hal tersebut, Program Studi S2 Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan penyuluhan kurikulum merdeka dan capaian pembelajaran bahasa Sunda bagi guru-guru SMP di wilayah Dinas Pendidikan Kota Bandung. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring dan luring pada hari Senin, 26 September 2022, bertempat di Gedung FPBS UPI lantai 3, dimulai pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB dan dihadiri langsung oleh Wakil Dekan II FPBS UPI, Dr. H. Dingding Haerudin, M.Pd., sekaligus membuka secara resmi kegiatan penyuluhan kurikulum ini. Dalam sambutannya, Wakil Dekan II FPBS UPI menekankan pentingnya kegiatan tersebut untuk mengangkat harkat dan martabat guru bahasa Sunda sebagai guru muatan lokal yang diakui legalitasnya di Indonesia, karena hingga saat ini guru-guru bahasa daerah selalu dinomorduakan oleh pemerintah.

Tujuan dari kegiatan ini, untuk memberikan informasi kepada guru bahasa Sunda khususnya yang berada di wilayah Dinas Pendidikan Kota Bandung, bahwa bahasa Sunda dapat mengikuti alur perkembangannya di dunia pendidikan sesuai dengan kemajuan zaman, ngindung ka waktu mibapa ka jaman.

Materi yang dipaparkan pada kegiatan ini meliputi: 1) materi esensial teks nonsastra dalam kurikulum merdeka mulok pelajaran bahasa Sunda SMP oleh Prof. Dr. H. Yayat Sudaryat, M.Hum.; 2) materi esensial teks sastra dalam kurikulum merdeka mulok pelajaran bahasa Sunda SMP oleh Prof. Dr. Dedi Koswara, M.Hum.; 3) prinsip dan asesmen pembelajaran dalam kurikulum merdeka mulok bahasa Sunda oleh Dr. H. Usep Kuswari, M.Pd.; serta 4) memahami kurikulum mulok bahasa Sunda yang dipaparkan oleh Dr. Deni Hadiansah, S.Pd., M.Pd. Hal yang menarik, kegiatan penyuluhan ini diawali dengan adanya pretest dan postest sebagai dasar patokan untuk mengukur pengetahuan para guru bahasa Sunda terkait kurikulum merdeka.

Harapannya, dengan diadakannya penyuluhan kurikulum merdeka ini dapat memberikan pengetahuan baru tentang pembelajaran bahasa Sunda dan kaitannya dengan kurikulum merdeka, karena sejatinya guru merupakan tonggak utama pendidikan. Jika gurunya terampil dan kompeten, maka peserta didiknya pun akan lebih luwes dan senang dalam belajar. Hal tersebut dikemukakan pula oleh Dr. Deni Hadiansah, S.Pd., M.Pd., ketika menutup kegiatan penyuluhan, bahwa sejatinya pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, bukan sebuah perlombaan balap. Hal yang terpenting dalam sebuah perjalanan adalah tujuannya. Tujuan dari seorang pendidik adalah mencerdaskan bangsa, untuk menuju pada hal tersebut, pendidik/guru perlu terus belajar dan mengembangkan dirinya dengan cara menambah wawasan pengetahuan.

Pemateri dan Peserta Luring
Pemateri dan Peserta Daring