LDKM BEM Adpen FIP: Tingkatkan Prestasi, Perjuangkan Advokasi

1-1Bandung, UPI

Badan Eksekutif Mahasiswa Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (BEM Adpen FIP UPI) menyelenggarakan Latihan Kader Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM), Jumat (2/10/2015). LDKM berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan dari generasi sebelumnya, sekarang dan generasi yang akan datang. Pengkaderan ini dinilai amat strategis dalam menyiapkan estafet kepemimpinan yang amanah, kompeten, kredibel.

Untuk itu BEM Adpen akan membangun Sekolah Pengaderan Kepemimpinan. Acara ini mengusung tema, Membangun Kepemimpinan dalam Pribadi Mahasiswa untuk Pergerakan Organisasi,” kata Ketua Panitia Fatimah Rizka.1-2

Dalam pembimbingan, Pembina Kemahasiswaan Departemen Adpend, Dr. Diding Nurdin, M.Pd mengemukakan, Latihan Dasar kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) membekali mahasiswa wawasan dasar kepemimpinan agar mereka memiliki motivasi untuk mampu menemukan jati dirinya, potensi kepemimpinan, dan menjadi teladan di lingkungan kampus khususnya dan masyarakat dimana mereka merupakan bagian dari masyarakat. Lebih lanjut Diding Nurdin menegaskan bahwa LDKM ini memberikan kompetensi, skill dan sikap mahasiswa sebagai dasar kepemimpinan yang perlu digali dan dikembangkan dalam latihan kader tahap berikutnya.

LDKM tahap 2 ini mengundang aktivis mahasiswa Mumuh Muhammad yang merupakan mahasiswa berprestasi UPI 2015. Materi yang diusung adalah “Motivasi Berprestasi”. Mumuh mengatakan bahwa prestasi diperoleh dari hasil yang telah dikerjakan. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, spiritual dan ketahanan diri dalam meghadapi situasi di segala aspek kehidupan. 1-3

Karakter orang berprestasi adalah inisiatif, kreatif, dan mencintai pekerjaannya.Motivasi sangat dibutuh kandalam mencapai sebuah prestasi. Sukses yang kita raih di perguruan tinggi maupun masyarakat itu karena hasil kerja keras. Perbedaan  orang berprestasi dengan orang yang biasa-biasa saja adalah perseps imereka terhadap kegagalan dan respon mereka terhadap kegagalan tersebut. Dan ada satu kalimat motivasi dari Mumuh untuk para peserta yaitu, Jangan pernah meragukan doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT.”  Peserta mengikuti sesi pertama dengan penuh antusias.

Dilanjutkan oleh pemateri kedua tentang “advokasi” yang disampaikan Muhammad Guntur Purwanto. Pemateri kedua ini mendapatkan antusias yang lebih menggelora dari para peserta. Guntur mengatakan bahwa advokasi adalah upaya bersama mencari solusi. Inti advokasi adalah kebersamaan.Tahap-tahapan advokasi yaitu perencanaan (tentukan dan lap, korlap, dan orator), pelaksanaan, dan evaluasi. Tak ketinggalan pemateri pun menyampaikan kata motivasinya. Pemateri berkata “Ketika kita membantu orang lain, orang lain pun akan membantu kita.”1-4

Untuk membekali keterampilan teknis bagi calon pemimpin dilakukan sesi diskusi dan simulasi yang dilaksanakan di belakang Gymnasium UPI. Sesi simulas iini mendapatkan antusiasme peserta yang sangat luar biasa.  Seluruh peserta turun ke lapangan dan menyuarakan aspires mereka dengan lantang dan penuh dengan semangat serta keberanian. Pemateri menunjuk Bangun sebagai danlap, Rifai sebagai teklap, dan seorang mahasiswa baru lagi sebagai orator.

Dari simulasi aksi tersebut, pemateri mengevaluasi bahwa perjalanan yang dilakukan sudah bagus, namun barisannya kurang bagus. Rekomendasinya, dalam menghadapi keamanan peserta aksi harus tetap sopan dan harus meminta izin audiensi terlebih dulu, dan diperlukan data untuk audien siitu. Seluruh peserta aksi harus berjuang di dalam dan berjuang di luar. (Diding Nurdin)1-9

1-6