Mahasiswa Pascasarjana UPI Adakan Workshop Pendidikan Seni di Ciamis

DSC_1277

Ciamis, UPI

Mahasiswa Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana UPI Angkatan 2015 Kelas Reguler A menyelenggarakan workshop pendidikan seni di kecamatan Cimaragas kabupaten Ciamis, Senin (30/5/2016). Kegiatan yang bertemakan “Seni yang Mendidik bagi Anak Usia Sekolah Dasar” tersebut dibuka oleh Drs. H. Kamaluddin selaku Pengawas Sekolah Dasar Kecamatan Cimaragas. Bertempat di SDN 3 Cimaragas, kegiatan tersebut dihadiri oleh 72 orang guru yang merupakan perwakilan dari 12 Sekolah Dasar serta Taman Kanak-kanak di kecamatan Cimaragas. Workshop tersebut merupakan program pengabdian sebagai tugas akhir semester mata kuliah Landasan Pedagogik yang diampu oleh Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf L.N., M.Pd. dan Dr. H. Mubiar Agustin, M.Pd.

Bani Ambara, S.Pd. selaku ketua panitia menyampaikan bahwa agenda ini berangkat dari kesadaran bahwa seni sangat dibutuhkan dalam pendidikan anak. Masa anak-anak merupakan masa emas dimana perkembangan otak berjalan sangat efektif dan karakter peserta didik mulai dibentuk. Karena itu, guru memiliki peran penting untuk mendampingi anak dalam dalam perkembangannya.

“Seni merupakan media yang sangat efektif untuk digunakan oleh guru dalam mencapai hal-hal tersebut, mengingat pada usia tersebut anak sangat ekspresif dan menyukai hal-hal yang mengandung kegembiraan dan permainan,” kata Bani.

Menurut Bani, anak akan menikmati dan mendapatkan kepuasan atas partisipasinya dalam kegiatan seni, utamanya ketika kegiatan seni tersebut dilakukan secara kolektif. Sayangnya, kemampuan guru sekolah dasar dalam menggunakan seni sebagai media pengembangan diri anak belum optimal. Hal ini disebabkan oleh perbedaan latar belakang pendidikan. Bahkan, di Cimaragas sama sekali tidak ada guru yang berasal dari bidang seni atau pendidikan seni. Alasan inilah yang mendorong panitia untuk mengadakan workshop pendidikan seni untuk meningkatkan kemampuan guru sekolah dasar dalam menyusun strategi pembelajaran seni yang tepat dan menyenangkan.

Workshop ini terdiri dari beberapa agenda yaitu materi pengantar dan workshop yang dibagi ke dalam beberapa kelas sesuai minat seni peserta. Setelah penampilan seni yang dikreasikan oleh tim seni musik dan seni tari, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Dr. Mubiar Agustin, M.Pd yang sejalan dengan tema workshop.

Seni Pascasarjana (5)

Mubiar Agustin menyampaikan bahwa seni bisa digunakan oleh guru sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lebih menyenangkan. Melalui seni, guru bisa menanamkan nilai-nilai positif yang menjadi tujuan pembelajaran.

Dalam kesempatan itu, Mubiar Agustin membawakan lagu anak yang telah ia dan tim ciptakan. Dengan menggunakan lagu tersebut, guru bisa mengajak anak untuk berani bernyanyi, bergerak, juga berinteraksi dengan teman-temannya sehingga anak-anak yang awalnya pemalu menjadi lebih aktif untuk bersosialisasi.

Sesi selanjutnya, peserta dibagi menjadi tiga kelas yaitu seni rupa, seni musik, dan seni tari. Di kelas-kelas tersebut, peserta mendapatkan materi lanjutan dan diberi kesempatan untuk mencoba membuat karya seni yang mendidik. Di kelas seni rupa, peserta belajar membuat karya seni menggunakan metode collective painting dengan memanfaatkan bahan lokal yang didampingi oleh Sari Apriliani, S.Pd. dan tim seni rupa lainnya. Sementara di kelas seni musik, peserta diajak untuk membuat karya lagu anak. Dengan didampingi Putu Sandra D.K., S.Pd. dan tim, peserta menciptakan aransemen lagu anak beserta liriknya. Sedangkan peserta yang mengikuti kelas seni tari, diajak untuk membuat karya tari melalui stimulus berkreasi tari Nusantara yang dapat memicu kreativitas anak. Kelas yang didampingi oleh Ujang Maulana Yusup, S.Pd dan tim ini menjadi sangat menarik karena guru-guru yang notabene sudah berusia di atas 35 tahun begitu antusias untuk ikut menari.

Karya yang dibuat tiap kelas tidak hanya digunakan sebagai media latihan, namun diakhir acara karya-karya tersebut juga dilombakan. Setiap kelas diberi kesempatan untuk menampilkan karyanya untuk diapresiasi peserta lain dan dinilai oleh dewan juri, yaitu Drs. H. Kamaluddin dan Drs. Mukhtar yang juga merupakan Pengawas Sekolah. Pada perlombaan ini, peserta dari kelas seni tari menjadi juara pertama setelah berhasil menarik hari penonton dan dewan juri. Peserta dari kelas seni rupa dan seni musik menjadi juara kedua dan ketiga secara berturut-turut.

Dalam sambutannya sekaligus menutup acara secara resmi, kepala UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Cimaragas menyampaikan keterkejutannya melihat antusiasme peserta yang sangat tinggi dalam mengikuti workshop tersebut. “Saya kaget melihat guru-guru begitu semangat untuk ikut (praktek berkesenian) di kelas-kelas tadi. Kegiatan ini sangat menarik. Hal seperti inilah yang harus dilaksanakan di sekolah. Jika nanti ibu dan bapak mempraktekkannya di sekolah, insyaAllah kecamatan Cimaragas akan berkembang menjadi lebih baik.”

Seni Pascasarjana (1)

“Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi peserta yang merupakan guru sekolah dasar di kabupaten Ciamis, tapi justru kebermanfaatan terbesar dirasakan oleh kami selaku panitia pelaksana. Kegiatan ini menjadi ruang bagi kami untuk berlatih mengamalkan ilmu yang telah kami pelajari. Semoga ketika kami sudah lulus dari UPI dan mencapai gelar magister pendidikan seni, kami benar-benar sudah siap untuk mengabdi kepada bangsa.” ungkap Dwi Wulandari, S.Pd. yang bertugas sebagai sie acara dalam workshop tersebut. (Wulan Bila)