Mahasiswa Sejarah UPI Pelajari Gua Pawon

Bandung, UPI1-2

Biro Penelitian dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (Himas UPI) menyelenggarakan Lorong Waktu Sejarah (LWS) III, Minggu (1/3/2015) di Perbukitan Citatah, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. LSW ini bertujuan memperkenalkan sejarah kepada mahasiswa dengan nuansa yang berbeda, tidak hanya bercerita mengenai sejarah manusia, melainkan sejarah alam.

Bentuk kegiatan meliputi geotrek, penyampaian materi objek terkait, pembagian doorprize dan pengakraban antara panitia, peserta dan tamu undangan seperti T.Bachtiar (Penulis buku Bandung Purba), Drs. Lutfi Yondri, M.Hum (Balai Arkeologi), Ir. S.R.Sinung Baskoro, MT (Kepala Museum Geologi), Wildan Insan F. (Dosen Pendidikan Sejarah) dan Febby Syahputra.1-1

T Bachtiar sebagai pemateri sekaligus penulis buku Bandung Purba ini mengatakan bahwa “Belajar sejarah tidak selamanya harus di ruangan, melainkan belajar sejarah juga bisa lari ke lapangan”. Ia berbicara mengenai sejarah bagaimana terbentuknya Kars Rajamandala yang sekarang ini dilindungi dan berharap tidak dikalahkan oleh penggalian.

Selanjutnya peserta mengunjungi Gua Pawon yang merupakan salah satu peninggalan sejarah Bandung Purba, dan di sana ditemukan manusia pawon. Seperti yang dikatakan Lutfi Yondri bahwa “Manusia Pawon yang ditemukan di gua ini merupakan yang paling lengkap temuannya, kerangka manusia pawon itu sangat rapuh maka yang ada di Gua Pawon hanya replikanya.”1-3

Melalui LWS III ini diharapkan bangkitnya kesadaran manusia modern dalam melestarikan peninggalan masa lampau. Oleh karena itu, untuk memperoleh generasi yang mampu memiliki sikap tanggung jawab dan peduli terhadap alam dan sejarahnya, Biro Penelitian dan Pengembangan Himas UPI menyelenggarakan kegiatan Lorong Waktu Sejarah III dengan tema “Meretas Surga Alam Bandung Purba” sebagai kegiatan penting dalam memperoleh generasi muda yang peduli terhadap alam dan sejarahnya. (Divi Anggraeni)