Mahasiswa Seni Tari FPSD UPI Pentaskan Drama Tari Candrabirawa

Bandung, UPI

Mahasiswa Pendidikan Seni Tari angkatan 2014 FPSD UPI mementaskan drama tari yang berjudul Candrabirawa di halaman Taman Baretti Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung. Selasa (28/11/2017). Pergelaran ini sebagai upaya dalam menjaga, melestarikan dan sekaligus mewariskan seni tradisi kepada generasi penerus.

Candrabirawa adalah sebuah persembahan drama tari karya mahasiswa angkatan 2014. Dalam mengarungi kehidupan di dunia fana ini berbagai permasalahan dan konflik datang silih berganti hingga mampu mendewasakan seorang melalui proses berfikir dan perenungan. Begitu pula dengan sajian drama tari Candrabirawa ini mengajak kita untuk berfikir dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi secara bijak.

Candrabirawa adalah sebuah ajian yang dimiliki oleh narasoma, ajian ini tiada tanding dan sifatnya angkara murka. Tetapi ada salah satu ajian yang dapat mengalahkan ajian candrabirawa ini yaitu ajian kalimusada. Ajian kalimusada adalah ajian kesabaran, kesolehan.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UPI, Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si mengungkapkan “Saya berharap pagelaran tari ini bisa dilaksanakan secara rutin, karena dapat menjadi media bagi masyrakat untuk mengapresiasi berbagai kesenian di nusantara yang kaya dan sangat beragam. Sehingga kita memiliki wawasan yang luas dan yang terpenting untuk kita adalah kita dapat mengisi otak kanan kita sehingga kita dapat menyeimbangkan kehidupan di dalam berinteraksi sosial di masyarakat.

Sementara itu, R. Angga Gusmawan Sukma selaku Pimpinan Produksi mengatakan “Sebelum menentukan judul Candrabirawa ada beberapa referensi lain seperti cerita Sri Tanjung dan mitologi kisah Nyi Ratu, tapi kita melihat dengan jarangnya pertunjukan tari wayang yang ada di Bandung. Kita berinisiatif mengambil tema drama tari wayang dan biasanya drama tari itu lebih dominan di Jawa. Untuk di Jawa Barat sendiri sangat jarang, kita ingin mengangkat bahwa di Jawa Barat pun ada, sekaligus UPI juga mampu mempertunjukannya.

Nilai yang dapat diambil yaitu diantaranya banyak orang yang memiliki kekuatan, kekuasaan namun mereka salah dalam mengaplikasikan. Mereka menggunakan jabatan itu dengan semena-mena jadi pada dasarnya Narasoma yang memiliki ajian Candrabirawa ini menggunakan ajiannya itu untuk kepuasan batinnya saja. Dia menciptakan perang, pertumpahan darah diantaranya karena nafsu dalam dirinya sendiri. (Ija)