Mahasiswa UPI Adakan Seminar di Lapas Banceuy

Bandung, UPI1

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang mengontrak mata kuliah Pendidikan Agama Kristen/ Seminar Pendidikan Agama (PAK/SPAK) mengadakan seminar di Lembaga Pemasyarakatan Banceuy, Sabtu (13/12/2014). Acara ini merupakan aplikasi mata kuliah dalam rangka menyambut hari Natal.

“Acara ini mengambil tema Renew your Life for Him dengan maksud bahwa kita dapat memperbaharui hidup kita dengan berbuat kebaikan pada orang lain dan Tuhan tentunya. Dengan tidak melakukan lagi kejahatan yang pernah dilakukan bahkan dapat mengajak orang lain untuk dapat berbuat baik,”kata Putri Rut Tiurma sebagai Ketua Pelaksana.

Acara tahunan ini sudah rutin dilakukan oleh mahasiswa tersebut namun pada beberapa tahun terakhir ini acaranya dikemas dengan seminar bukan perayaan seperti dahulu. Ketua pelaksana, Putri Rut Tiurma menjelaskan bahwa acara perayaan Natal yang biasa kami lakukan diganti dengan seminar karena menurut kami jika dijadikan seminar akan lebih bermanfaat bagi para mahasiswa sebagai kegiatan sosial daripada hanya sekadar perayaan dengan bernyanyi-nyanyi.

“Selain itu, kami juga memilih mengadakan seminar ini di lapas-lapas seperti Lapas Banceuy ini karena agar para narapidana yang ada di sini juga dapat merasakan kegembiraan yang dirasakan para mahasiswa di hari Natal. Kemudian para narapidana juga dapat lebih mengerti mengapa mereka harus menghindari Narkoba dan lebih mendekatkan dirinya pada Tuhan.” tambah Putri Rut Tiurma.

Sebelumnya acara seperti ini pernah juga diadakan di lapas Sukamiskin yang berjalan dengan lancar walaupun memang pemeriksaan lebih ketat yang membuat para mahasiswa merasa tidak nyaman, kata Putri saat dijumpai di Lapas Banceuy. Terlihat para narapidana menyambut kedatangan mahasiswa dengan hangat. Hal ini terbukti dari penampilan paduan suara mereka yang melalui latihan yang lumayan keras, kata salah satu napi yang tidak ingin disebutkan namanya.

Putri menambahkan bahwa melalui kegiatan seperti ini semoga jumlah kejahatan berkurang karena mereka sadar akan perbuatan salah mereka dan mahasiswa dapat terus melakukan perbuatan sosial seperti ini untuk selanjutnya. (Imelda Siboro, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)