Mahasiswa UPI Kampus Purwakarta Kumpulkan “Koin untuk Australia”

Purwakarta, UPI3

Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasuswa (BEM Rema) UPI Kampus Purwakarta bersama LDK Fokussalam, KAMMI Purwakarta, Permata, serta jajaran mahasiswa dan Ormawa Kota Purwkarta melakukan aksi “Koin untuk Australia” Senin (2/03/2015). Aksi yang dimulai dengan long march dari Jalan Veteran Purwakarta tersebut berakhir dan terfokus di BTN Purwakarta.

Aksi tersebut sebagai protes bangsa Indonesia terhadap Australia yang mengungkit-ungkit bantuan yang diberikan negara kanguru itu untuk meringankan beban korban tsunami di Aceh 2004 silam. Perdana Menteri Australia mengungkit-ungkit hibah yang diberikannya untuk menekan Indonesia agar tidak mengeksekusi mata gembong narkoba warga Australia.

Teringat kejadian masa lalu.

Tragedy tsunami Aceh yang menyisakan pilu.

2004 kau berikan bantuan kepada kami.

Seperti pahlawan tanpa tanda jasa.

Kau terlihat baik dan suka rela.

Namun ternyata busuk.

Kehidupanmu begitu suram.

Terlibat perdagangan barang haram.

Dan sekarang kau menuntut bantuan??.

Tak sudi kami membantu.

Sumbangan triliunan rupiahmu.

Kami ganti dengan koin-koin.

Tak sedikit pun hati merasa iba.

Dengan barang haram narkoba.

Kau bunuh saudara-saudara kami.

Tak ragu dan bimbang.

Berikan hukuman yang setimbang.

Indonesia tegakkan keadilan meski penuh ancaman…

Karya: Muhammad Rizki Fauzan

2Puisi di atas adalah ungkapan yang mewakili protes dan kekesalan bangsa Indonesia terhadap pernyataan yang dilontarkan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit bantuan negaranya saat tsunami di Aceh 10 tahun lalu. Hal ini merupakan tindakan yang sinis karena mengaitkan bantuan kemanusiaan dengan permintaan pembatalan hukuman mati yang tidak ada hubungannya.

“Bantuan bencana itu merupakan misi kemanusiaan, jangan dijadikan mesin politik negara. Kami aliansi mahasiswa Purwakarta mendesak pemerintah agar segera mengeksekusi mati terpidana narkoba sindikat Bali Nine. Harga diri bangsa Indonesia tidak bisa dipakai untuk tawar-menawar. Bantuan janganlah diungkit-ungkit. Sangat tidak pantas,” kata aktivis Kampus Mohamad Fajar.

1Aliansi mahasiswa Purwakarta mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung hal ini baik dalam bentuk pemberian koin yang nantinya akan dikumpulkan serta doanya. “Mari kita meminta pemerintah menolak intervensi asing terhadap penegakan supremasi hukum di Indonesia,” kata Mohamad Fajar.

Selain aliansi mahasiswa dan Ormawa Purwakarta, aksi kali ini juga dihadiri oleh beberapa media lokal dan nasional. Aksi ini merupakan langkah awal mahasiswa serta pemuda agar lebih peka terhadap permasalahan yang ada, tidak menutup mata dan menjadi orang apatis. (Isnaeni Mubarokah, Kominfo BEM Rema UPI Kampus Purwakarta)