Mahasiswa UPI Kreatif dan Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0
|Bandung, UPI
Revolusi Industri 4.0 menjadi hantu bagi era saat ini; hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. dihadapan 5.517 mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 dalam kegiatan Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKAKU) UPI di Gedung Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Jumat (31/8/2018).
Menurutnya, generasi saat ini atau umum disebut generasi millenial, memiliki kelemahan dan kekuatan. Salah satu kelemahannya adalah malas gerak, kurang mengahargai proses, dan kehilangan jati diri (karena mengumbar status di media sosial). Namun salah satu kekuatan pada generasi ini adalah rasa ingin tahu yang besar dan memiliki daya kreatifitas untuk menciptakan sesuatu yang baru.
“Kreatifitas akan muncul jika ada ketidaknyamanan, ketegangan, dan ketidakpuasan. Jika tidak ada hal tersebut, Anda akan terjebak dalam zona nyaman”, ujar Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si.
Berkaitan dengan teknologi, beliau mengingatkan dua opsi di mana orang muda dapat menjadi pemain teknologi atau akan dimainkan oleh teknologi. “Kalkulator mungkin dapat menghitung angka dengan cepat, namun manusia dapat melihat makna dari angka. Itu yang tidak boleh hilang!”, tegasnya.
Ada tiga cara untuk bertahan di era revolusi industri 4.0, diantaranya berani keluar dari zaman, memiliki rasa ingin tahu yang lebih, dan menksekusi gagasan menjadi suatu kreativitas. Pada akhir kesempatan, beliau berkata, “Kemauan membuka jalan, kemalasan menghasilkan alasan”. (teks : Andryvho/ foto : Kukuh)