Mahasiswa UPI Menari Selama 12 Jam

Bandung, UPI1

Himpunan Mahasiswa Seni Tari UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) menggelar pertunjukan “Isola Menari” Kamis (4/12/2014) di Gedung Kebudayaan UPI Jln. Dr Setiabudhi No. 229 Bandung. Pertunjukan tari ini merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan di UPI.

“Isola Menari kali ini adalah yang keempat kalinya di mana dimulai dari tahun 2010. Kami ingin menunjukkan bahwa seni tari punya acara yang berkhaskan UPI yaitu Gedung Isola sendiri yang memiliki sejarah. Terpikir dalam benak untuk membuat Isola itu dapat menari dan menjadi wadah bagi seniman yang ada di Jawa Barat. Acara ini juga terinspirasi dari World Dance Day (Hari Tari Dunia) yang ada di Solo yang mengadakan pertunjukan seni tari selama 24 jam maka kita mahasiswa Bandung ingin membuat hal seperti itu dengan durasi selama 12 jam dengan menonjolkan Isola tersebut.” kata Muhammad Ardiansyah selaku Ketua pelaksana.

Himpunan tersebut memberi tema “Fantastic Four Dance” untuk pertunjukkannya pada kali keempat ini. Muhammad Ardiansyah menjelaskan,”Temanya adalah Fantastic Four Dance di mana fantastic di sini kita anggap bahwa acara ini adalah acara yang luar biasa, dan istimewa yang di mana empat ini kita simbolkan sebagai empat penari 12 jam, Dance di sini adalah simbolis bahwa kita adalah seni tari.”

Kemeriahan terbukti dari suara riuh dari penonton yang mengelu-elukan nama penari yang dikenalnya. Hal ini dikarenakan banyaknya para penari dari luar Bandung yang menunjukkan kebolehan ataupun bakatnya di acara ini.

“Acara ini juga mengundang para mahasiswa yang berasal dari universitas lain yang memiliki jurusan Seni Tari untuk menampilkan pertunjukan tari mereka masing-masing seperti UNY (Universitas Negeri Yogyakarta), UNJ (Universitas Negeri Jakarta), Unpad (Universitas Padjajaran), Unpas (Universitas Pasundan) dan lain-lain. selain itu juga komunitas ataupun sanggar-sanggar tari yang ada di Jawa Barat juga ikut memeriahkan acara ini dan uniknya sanggar tari anak-anak juga ditampilkan karena tidak ada batasan usia untuk dapat menari,” ujar Muhammad Ardiansyah.

Kemudian Muhammad Ardiansyah menyatakan bahwa ia mengharapkan untuk ke depannya tari-tarian di Indonesia harus dapat lebih berkembang lagi dari yang sekarang ddengan menyelenggarakan acara-acara seperti ini. Kemudian bagi para pemuda agar bisa mencintai budayanya sendiri daripada budaya orang lain, intinya kita harus bisa mencintai dan mengenalkan budaya kita dulu pada orang lain baru kita juga bisa mempelajari budaya yang lain. (Imelda Siboro, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)