Mahasiswa UPI Purwakarta Bawa Konsep Pendidikan Berkelanjutan untuk Daerah 3T ke PIMNAS ke-32

Purwakarta, UPI

Pendidikan untuk semua merupakan hak bagi semua warga negara di Indonesia. Pada Pasal 31 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mengupayakan pendidikan untuk semua dengan mewajibkan seluruh warga negara untuk mengikuti pendidikan dan pemerintah siap untuk memberikan biaya. Selain itu Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNESCO terus mengusungkan gerakan Pendidikan untuk Semua (PUS) atau yang dikenal dengan The Education for All (EFA) Movement. Gerakan ini mengusung konsep agar semua masyarakat berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

Namun konsep dan cita-cita luhur ini masih belum terealisasikan secara optimal. Hal ini terlihat dengan banyaknya masyarakat yang belum merasakan pendidikan secara layak. Terlebih pada masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia) yang masih membutuhkan pendidikan yang layak bagi mereka. Selain itu infrasatruktur yang minim untuk masyarakat dan akses ke daerah tersebut sangat minim serta sulit. Oleh karena itu berdasarkan kedala-kendala tersebut, tidak heran pada daerah 3T sangat lambat dalam percepatan pembangunan. Sehingga pemerintah terus berupaya untuk membangun infrastruktur dan tempat pendidikan bagi masyarakat.

Berbagai upaya pemerintah dalam memajukan 3T agar tidak terlalu jauh tertinggal dari daerah lain. Khususnya pada ranah pendidikan, Pemerintah mengupayakan pemerataan pendidikan melalui Program Sarjana Mendidik di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (SM3T). SM3T merupakan program pengiriman guru ke berbagai pelosok negeri dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi calon pendidik untuk mengabdi di daerah 3T dalam memberikan pelayanan pendidikan. SM3T merupakan bagian dari layanan Lima program afirmasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program tersebut dilakukan untuk mengatasi permasalahan kekurangan guru, terutama pada daerah yang tergolong  terdepan, terluar, dam tertinggal (3T). Selain SM3T, terdapat Program Guru Garis Depan (GGD), dan Guru yang bertugas di daerah khusus; Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMA/SMK (Program Keahlian Ganda); Program Pemberian Subsidi Bantuan Pendidikan Konversi GTK PAUD dan DIKMAS; Program Diklat Berjenjang bagi Pendidik PAUD.

Berdasarkan program-program yang dirancang oleh Pemerintah melalui Kemendikbud tersebut, maka Mahasiswa UPI Kampus Purwakarta yang terbentuk dalam Tim PKM-GT UPI Kampus Purwakarta mencoba membuat inovasi untuk mengembangkan program yang dapat diimplementasikan di daerah 3T.

Andri Nur Cahya sebagai ketua tim mengatakan bahwa program yang dirancang ini diharapkan dapat mendukung dan diimplementasikan oleh pemerintah dalam mempercepat pembangunan di daerah 3T, khususnya pada sektor pendidikan. Sustainable Education Villages Program (SEVsP) menjadi nama program yang ditawarkan untuk mendukung langkah pembangunan berkelanjutan tersebut. Program ini menyajikan konsep pendidikan bagi calon guru yang akan mengajar di daerah 3T. Program yang diawarkan terdiri atas beberapa konsep, yaitu: (1) kurikulum; (2) model pembelajaran; (3) tenaga pendidik: (4) infrastruktur; (5) pemberdayaan SDM; dan (6) pendanaan.

Dijelasakan Andri, gagasan tersebut nantinya akan dipresentasikan dihadapan dewan juri PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) ke-32 di Universitas Udayana Bali pada tanggal 27 – 31 Agustus 2019. Para mahasiswa akan bersaing merebutkan medali emas, perak, dan perunggu pada kategori presentasi dan poster. Pada PIMNAS ke-32 tersebut, tim UPI Purwakarta akan bersaing dengan 20 mahasiswa lainnya pada kategori PKM-GT.

Tim PKM-GT UPI Kampus Purwakarta ini adalah Andri Nur Cahya sebagai ketua, Dithya Galuh Prawesty dan Rahmatia Nuraisah sebagai anggota. Selain itu tim ini pendapat bimbingan dari Nuur Wachid Abdul Majid, M.Pd. (Dosen Prodi Pendidikan Sistem dan Teknologi Informasi, UPI Kampus Purwakarta) untuk mengkonsep gagasan dari draft awal hingga final. Selain itu dukungan dan bimbingan intensif juga dilakukan oleh Tim dosen yang dibentuk untuk mengurusi KKN dan PKM UPI Kampus Purwakarta. Para dosen yang tergabung dalam tim tersebut adalah: (1) Hayani Wulandari, M.Pd.; (2) Dr. Hafiziani Eka Putri, M.Pd.; (3) Drs. Mujono, M.Pd.; dan (4) Gia Nikawanti, M.Pd. Support dan dukungan juga diberikan oleh para pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan di lingkungan UPI Kampus Purwakarta. (DN)