Mahasiswa UPI Semester V Mulai Mengikuti Tutorial Agama Islam

Bandung, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanaan pembukaan Tutorial Seminar Pendidikan Agama Islam (SPAI) di Lantai Utama Masjid Al Furqan, UPI, Kamas (18/9/2015). Tutotial SPAI semester ini diikuti oleh 1.945 mahasiswa dari tiga fakultas. Fakultas Ilmu Pendidkan, Fakultas Pendidkkan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan. Sehingga, aula masjid yang termasuk 100 masjid terindah di Indonesia ini dipadati mahasiswa.

Drs. Toto Suryana, M.Pd selaku ketua pelaksana Tutorial SPAI, menekankan bahwa tutorial merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari mata kuliah SPAI. Tujuannya adalah untuk menciptakan sarjana yang agamis. “Bangsa ini butuh sarjana yang memegang teguh nilai agama. Bangsa ini tidak butuh sarjana yang hanya mengandalkan kecerdasan akal. Buktinya, bangsa kita masih terpuruk sejak kemerdekaan,” tegasnya.

Ketua Harian Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Furqan, menyambut kegiatan seminar SPAI ini sebagai kegiatan umat yang positif dalam memakmurkan masjid.1-1

Zein Rauf Hakim, mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meredam kegiatan negatif mahasiswa. “Apalagi di semester lima mahasiswa semakin riskan,” ujarnya.

Ketua mata kuliah dasar umum mengharapkan mahasiswa mengikuti rangkaian acara tutorial SPAI ini hingga tuntas, yaitu berjumlah dua belas pertemuan selama enam pekan. Karena menurut data yang beliau miliki, tutorial ini kegiatan yang sudah teruji manfaatnya sejak 20 tahun yang lalu.

Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Asep Kadarohman, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tutorial ini merupakan salah satu kegiatan learning to do. Sebab,masjid adalah laboratorium pendidikan agama Islam.

“Dari sinilah diharapkan lahir ‘virus’ yang menyengatkan kebaikan bagi masyarakat Indonesia,” tegas Prof. Asep dengan tegas. Ia pun membuka kegiatan Tutorial SPAI ini. Seluruh mahasiswa menyambutnya dengan khidmat. (M. Fasha Rouf, Departemen Ilmu Komunikasi UPI)