Media Sosial Berikan Warna Bagi Dunia Politik

NET
NET

PERKEMBANGAN teknologi dalam bidang komunikasi dan informasi sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan maraknya berbagai media sosial yang digandrungi masyarakat. Media sosial memberikan kemudahan berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa mengenal batasan jarak dan waktu. Media sosial memberikan pengaruh di berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti pendidkan, sosial, budaya, politik dan sebagainya.

Pengaruh media sosial sangat terasa signifikan di bidang politik Indonesia. Media sosial dijadikan pusat interaksi individu di dunia maya yang memberikan dampak besar bagi suasana politik. Dengan berbagai fitur yang beragam media sosial dapat dijadikan sarana pertukaran informasi dan saling mempengaruhi diantara penggunanya.

Kelebihan media sosial yang mampu memberikan pengaruh terhadap penggunanya, dimaanfaatkan oleh para aktor pilitik. Berbagai aksi politik gencar dilakukan di dunia maya. Politisi kerap membangun interaksi dengan masyarakat melalui media sosial, membangun pencitraan dan reputasi. Mereka mencerrminkan diri sebagai politisi yang dekat dengan masyarakat dengan membuka interaksi dengan pengguna media sosial untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Media sosial juga dijadikan media sosial sebagai media kampanye.

Salah satu dampak media sosial yang paling dirasakan pada musim kampanye pilpres 2014 lalu adalah black campaign yang menghiasi suasana politik kala itu. Tidak hanya memberikan dampak positif, media sosial juga mengancam nama baik aktor politisi melalui serangan pencemaran nama baik di media sosial yang gencar dilakukan oleh simpatisan dan kelompok anonim. Para pendukung kekuatan politik ini saling melemparkan berita dan quotes yang tidak patut kepada lawan politisi yang mereka dukung. Hal tersebut sangat disayangkan, di mana hal  ini jutsru mencoreng demokrasi yang bersih di Indonesia.

Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa fenomena media sosial dalam dunia politik merupakan tantangan bagi politikus dan masyarakat dalam mengelola infromasi yang ada. Politikus mampu menyalurkan informasi yang sesuai kebutuhan. Politikus  tidak hanya mengedepankan pencitraan apalagi menjatuhkan lawan politiknya, menjadikan media sosial sebagai sarana untuk penyaluran asperiasi masyarakat mengenai respons kebijakan politik. Bagi masyarakat mampu berperan sebagai kontrol sosial dalam penggunaaan media sosial di kalangan politikus. Mampu mengagregasikan saran dan kritik yang ditujukan langsung kepada politikus. Aturan hukum dan etika pun harus diperhatikan. Berhati-hati dalam menggunakan media sosial dalam menyampaikan aspirasi yang dapat menjadi bumerang pada diri sendiri. Perlu diingat terdapat hukum yang mengatur penggunaan media sosial baik dalam politik maupun lainnya.

Masyarakatan harus bersikap bijak dalam penggunaan media sosial. Masyarakat diharapkan mampu menyaring informasi dari kerancuan informasi yang marak dan pergerakan fitnah yang ditujukan mengenai aktor politik di media sosial. Media sosial dapat dimanfaatkan masyarakat, dalam partisipasi dunia politik, kita dapat menggunakan media sosial sebagai media penyalur aspirasi dari masyarakat kepada para politisi dan menghindari tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. (Nurjannah, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FPIPS, UPI)