Menanamkan Pola Hidup Sehat Sejak Usia Dini Melalui Parenting

Rancakasumba, UPI

KKN UPI kelompok tiga desa Rancakasumba, telah menyelenggarakan parenting Pola Hidup Bersih dan Sehat dengan sasaran para Ibu dari TK dan SPS se-desa Rancakasumba. Kamis, (2/8).

Acara dihadiri oleh 72 orang peserta dan diselenggarakan di aula desa Rancakasumba. Pemateri parenting merupakan dosen UPI Kampus di Cibiru yaitu: Dr. Prihantini, M.Pd, Dra. Nenden Ineu Herawati, M.Pd, Andari, M.Pd dan Intan Permata Sari, S.ST,. M.Ds.

Parenting ini merupakan salah satu rangkaian dari beberapa program yang akan dilaksanakan KKN UPI kelompok tiga desa Rancakasumba. Landasan dari kegiatan ini adalah upaya untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat sehingga dapat bermuara pada terealisasinya Citarum Harum yang merupakan tema dari KKN Tematik di desa Rancakasumba.

Kegiatan ini juga disambut positif oleh aparatur desa, menurut kepala desa Rancakasumba, Jajat Sudrajat, S.Sos, kegiatan ini sangat relevan dan sinergi dalam upaya terealisasinya Citarum Harum, “Sangat membantu, karena yang paling susah itu mengubah sikap dan mental masyarakat, itu tantangan paling sulit. Dari awal kalian datang saya minta tolong minta dibantu programkan kegiatan yang dapat mengubah pola pikir masyarakat mengenai kebersihan.”

Menurut Andari, M.Pd, dua poin penting dalam menanamkan pola hidup bersih dan sehat sejak usia dini adalah: Anak sehat terlahir dari ibu yang bijak, “Bijak memilihkan makanan yang sehat untuk anak, tauladan dalam pola hidup bersih dan sehat dari hal yang sederhana contohnya membuang sampah pada tempatnya.” dan Anak belajar melalui pembiasaan, “Membiasakan anak hidup bersih dan sehat dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi.”

Selain diisi dengan pematerian, para ibu juga diajak untuk mempraktekkan secara langsung bagaimana membedakan makanan yang sehat dan tidak sehat dengan dipandu oleh Dr. Prihantini, M.Pd dan Intan Permata Sari, S.ST,. M.Ds., dalam praktek tersebut terdapat beberapa gelas plastik yang diisi buah-buahan, sayuran, nasi, biskuit, air jeruk dan makanan gorengan dengan saus sambal. Makanan-makanan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam stocking secara bergantian. Makanan yang tidak sehat serta tidak berserat dianalogikan sulit keluar dari stocking ketika diperas sehingga masih tersisa di dalam usus, namun lain halnya dengan makanan yang sehat dan mengandung serat, makanan akan mudah keluar tanpa tersisa di dalam usus manusia.

Parenting ini diharapkan dapat menjadi agenda rutinan desa dalam upaya mengedukasi para ibu tentang pola asuh yang tepat untuk anak. Sehingga implikasinya, akan melahirkan anak-anak yang tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi cerdas secara moral dan spiritual. (Fitri)