Mengembangkan Inovasi Pembelajaran dengan Pola Collaborative Teaching and Research

Bandung, UPI

Sebanyak 203 orang guru Sekolah Laboratorium UPI yang terdiri dari 103 orang guru SD, 58 orang guru SMP, dan 42 orang guru SMA, serta 18 orang dosen dari mata pelajaran yang di-Ujian Nasional-kan, mengikuti “Workshop Pengembangan Sekolah Laboratorium UPI melalui Collaborative Teaching and Research” di Gedung Ahmad Sanusi, kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jumat (3/2/2017).

“Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) saat ini sedang berupaya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan. UPI merupakan universitas yang berlandaskan pada penguatan pendidikan, oleh karena itu idealnya harus mempunyai laboratorium pendidikan, demikian ungkap Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd., saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa pendidikan adalah jati diri UPI, idealnya memang harus mempunyai sekolah laboratorium. Berdasarkan peraturan MWA, keberadaan sekolah laboratorium sebagai teaching school. Nantinya, akan berdampak pada bagaimana caranya untuk mendapatkan pembelajaran yang berkualitas bagi calon guru dan guru eksisting sekolah laboratorium, dan para siswa pun akan mendapatkan kualitas pendidikan yang bagus pula. Demi terlaksananya hal tersebut, maka diperlukan sebuah kerja sama atau kolaborasi antara guru dan dosen di lingkungan UPI. Hasil temuannya di uji berdasarkan teori pembelajaran, menggabungkan dan mengembangkan teori lama dan baru, Kemudian dipresentasikan dihadapan umum. Laboratorium sebagai laboratorium pembelajaran. Tiap tahun, kegiatan ini akan dibiayai oleh UPI.

Collaborative teaching and research bertujuan untuk mengembangkan pola kerja sama internal antara Sekolah Laboratorium UPI dengan Fakultas, Program Studi, SPs, LPPM, dan unit lainnya di UPI guna mendukung peningkatan pembelajaran. Kedua, untuk mengembangkan pola pembinaan guru pada Sekolah Laboratorium UPI dengan sistem collaborative teaching and research dosen dan guru baik tingkat SD, SMP maupun SMA. Ketiga, untuk meningkatkan profesionalitas guru melalui pengembangan inovasi pembelajaran. Keempat, untuk mengembangkan mutu sekolah melalui pola collaborative teaching and research antara guru dengan dosen, lembaga sekolah dengan Program Studi, Fakultas, SPs, LPPM, dan unit lainnya.

“Berdasarkan tujuan tersebut, Sekolah Laboratorium dituntut untuk terus meningkatkan kualitas seiring dengan kemajuan UPI. Adapun materi yang diberikan dalam workshop diantaranya, peningkatan mutu Sekolah Laboratorium UPI, pengembangan Sekolah Laboratorium UPI, Master Plan Sekolah Laboratorium UPI, pengembangan model collaborative teaching and research, dan pedoman pengelolaan Sekolah Laboratorium UPI,” ujarnya. (dodiangga)