Menikmati Burger Rasa Rendang

Bandung, UPI1

Bandung selain di kenal dengan sebutan kota kembang, juga dikenal dengan sebutan kota kuliner. Bagaimana tidak, banyak inovasi makanan tradisional serta makanan modern yang dihasilkan warga kota ini.

Mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata “burger” makanan asli Amerika ini dapat di temui di restoran fast food yang ada di sekitar Kota Bandung. Namun kedai Core Burger yang berlokasi di Jalan Ternate No. 10 berdekatan dengan RS Limijati ini pun dapat menarik perhatian warga Bandung dengan menu andalannya yaitu “Burger Rendang.”

Tak sulit mencari kedai ini karena terpampang VW Combi merah yang terparkir di depannya. Pada awalnya Core Burger hanya menjual burgernya dengan sistem delivery, namun sejak Sabtu  9 Maret 2013 mereka memantapkan diri untuk membuka kedai, hingga 1 minggu dibuka Core Burger malah terpaksa menghentikan pesanan deliverynya karena penjualan di kedai sudah cukup membuat 2 orang pendirinya Athink Penggebuk Drum dari Alone At Last dan Donny Vocalis dari Jeruji kewalahan melayani pelanggan.2

“Burger rendang berawal dari ide untuk membuat menu unik yang mencoba memfusikan antara cita rasa lokal dengan burger, setalah melalui beberapa kali percobaan akhirnya daging dengan bumbu rendang dipilih dan diputuskan untuk menggunakan keripik sebagai pengganti French fries.

Menurut Athink. Di dalam roti yang empuk Burger Rendang berisi patty burger, keju, toping rendang, bawang bombay, sayuran segar dibandrol dengan harga Rp 18.000 per porsi. Daging Patty Core Burger dibuat perhari dengan daging pilihan untuk menjaga kesegaran dagingnya, toping rendang tidak terlalu pedas sehingga cocok dengan keju yang meleleh dan diproses tanpa MSG namun masih memberikan rasa gurih yang pas.

Selain Burger, kedai ini juga menawarkan baso yang dipadukan dengan ramen kuah merah yang cukup pedas sehingga menggoda orang yang melihatnya. Tidak lupa di kedai ini pun kamu bisa menemukan minuman green tea dan Thai tea yang pas saat dipadukan dengan burger atau baso.

Kedai Core Burger dan Mas Tato ini menawarkan konsep open kitchen, jadi konsumen bisa melihat sendiri chef merangkap owner saat memasak dengan sepenuh hati, sesuai dengan tagline mereka #Eat With Pride. Setiap harinya Core Burger dan Baso Mas Tato hanya menyiapkan 100 porsi saja. Maka siapa cepat dia dapat menikmati hidangan di Core Burger dan Baso Mas Tato. (Yasmine Zafira Mutiara, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)