Meningkatkan Kualitas Masyarakat Melalui Pendidikan

Cirebon, UPI

Sebanyak 305 orang mahasiswa dan 9 dosen pembimbing lapangan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) secara resmi diterima oleh Bupati Cirebon Dr. H. Sunjaya Purwadisastra, M.M., M.Si., yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Cirebon Drs. R. Benni Sugriarsa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam acara Penerimaan Mahasiswa KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Negeri Semarang di Kabupaten Cirebon Tahun 2018, di Ruang Nyimas Gandasari Setda Kabupaten Cirebon Jalan Sunan Kalijaga No. 7 Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa (18/7/2018).

Menurut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UPI Prof. Dr. Ahman, M.Pd., yang hadir bersama Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Kewirausahaan, dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UPI Dra. Katiah, M.Pd., dan Koordinator KKN LPPM UPI Dr. Leni Anggraeni, M.Pd., mengatakan bahwa KKN Tematik Tahun 2018 yang dilaksanakan di Kabupaten Cirebon diarahkan kepada 3 tema pokok, yaitu KKN Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pendidikan (KKN-PMBP), Revolusi Mental (KKN-RM), dan KKN SMK IPM.

Lebih lanjut dijelaskan,”Mahasiswa KKN Tematik UPI akan melaksanakan KKN kolaborasi antara UPI dan UNNES, sebuah sinergi yang diupayakan untuk dapat meningkatkan kualitas masyarakat melalui pendidikan. Keterampilan kolaboratif merupakan tuntutan manusia di abad 21.”

Tujuan utama kita melakukan kolaborasi ini, tegasnya, supaya seluruh mahasiswa bersatu, bahu membahu membantu memecahkan permasalahan di masyarakat sesuai kapasitasnya. Diharapkannya,”Ketika nanti menjadi pemimpin, mereka adalah orang-orang pilihan yang peduli terhadap persoalan masyarakat, dan selalu berkolaborasi bukannya saling gontok-gontokan. Ini adalah model yang digagas untuk membantu memecahkan persoalan pembangunan daerah.”

Mahasiswa KKN Tematik UPI disebar ke berbagai desa dan kecamatan dengan rincian, pertama tema KKN Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pendidikan sebanyak 103 mahasiswa dan 3 DPL tersebar di Kecamatan Losari, Desa Kalirahayu, Desa Kalisari, Desa Tawangsari, Desa Astanalanggar, Desa Barisan, Desa Losari Kidul, Desa Losari Lor, Desa Mulyasari, Desa Panggangsari, Desa Ambulu.

Kedua, tema KKN Revolusi Mental sebanyak 140 mahasiswa dan 4 DPL tersebar di Kecamatan Plered, Kecamatan Tengah Tani, dan Kecamatan Gunungjati, dengan melibatkan 16 Desa. Ketiga, tema KKN SMK IPM sebanyak 40 mahasiswa dan 1 DPL tersebar di Kecamatan Talun dan Kecamatan Kapetakan.

Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Cirebon Dr. H. Sunjaya Purwadisastra, M.M., M.Si., yang disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Cirebon Drs. R. Benni Sugriarsa mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh sivitas akademika UPI dan UNNES, yang secara bersamaan melaksanakan program KKN  di wilayah Kabupaten Cirebon.

Diungkapkannya,”Kabupaten Cirebon memiliki 40 Kecamatan, 412 Desa dan 12 Kelurahan, walaupun pelaksanaannya hanya di 5 Kecamatan dan 30 Desa, kami sangat mengapresiasi dan menyambut baik inisiasi dari UPI dan UNNES untuk melaksanakan KKN di Kabupaten Cirebon.”

Cirebon memiliki kultur yang unik dan berbeda dengan masyarakat Jawa Barat lainnya, paparnya, sehingga melalui KKN ini mahasiswa bisa mempelajari dan mengamati secara langsung karakteristik dan kultur masyarakat Cirebon.

“Program KKN merupakan implementasi dari tri dharma perguruan tinggi yang menuntut seluruh sivitas akademika untuk melakukan pengabdian pada masyarakat selain menorehkan prestasi akademiknya. Mahasiswa diharapkan dapat mengejawantahkan ilmu dan teori dari materi perkuliahan untuk diaplikasikan kepada masyarakat berdasarkan situasi, kondisi dan karakteristik masyarakat setempat. Dengan demikian, terjalinlah sinergitas antara pendidikan dengan masyarakat,” ujarnya.

Pendidikan, tegasnya, merupakan salah satu komponen penting dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain kesehatan dan kemampuan daya beli. Pendidikan berpotensi untuk meningkatkan kapasitas diri yang berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Terjalinnya kolaborasi antara pendidikan dengan pemerintahan sangatlah tepat, apalagi saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon sedang berupaya meningkatkan IPM dengan mengurangi angka buat aksara dan huruf latin.

“Diharapkan, melalui kegiatan KKN ini mahasiswa bisa membantu pemerintah untuk menekan pengaruh negatif media sosial, pelaksanaannya lancar, tertib dan sukses sehingga memberikan dampak positif, manfaat dan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Ke depan masyarakat dapat lebih fasih dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, membudayakan dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat, sebagai upaya meningkatkan IPM Kabupaten Cirebon,” harapnya. (dodiangga)