Menwa UPI Gelar Susdansat Resimen Mahasiswa Se-Indonesia

 

Bandung, UPI

Untuk pertama kalinya, program unggulan Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon XI UPI periode 2017-2018 mengadakan Kursus Komandan Satuan (SUSDANSAT) Resimen Mahasiswa Se-Indonesia, Senin-Rabu (25-27/9/2017) di Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal (Pusdikajen), Lembang, Jawa Barat.

Susdansat ini sendiri bisa dikatakan sebagai pelatihan kepemimpinan, karena setiap manusia pada dasarnya dilahirkan sebagai seorang pemimpin di muka bumi, manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif kompleks, disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Kepemimpinan seseorang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinannya dan tipe-tipe pemimpin, dari berbagai kecerdasan emosi, intelektual dan kecakapan mengelola pribadi maupun kelompok.

Tema yang diangkat adalah Menjadikan Kader Pemimpin Bangsa yang TANGGUH (Tanggung Jawab, Unggul, Dan Teguh) Serta Memiliki Karakter yang Dinamis dan Berintegritas Tinggi. Sementara itu, tujuan dari kegiatan ini adalah bagaimana menjadikan seorang pemimpin yang SEMI MILITER.

Materi kursus yang diberikan yakni Pengenalan Susdansat, Sejarah Perjuangan Menwa, Permildas (Peraturan Militer Dasar), Cara Memberikan Instruksi (CMI), Kepemimpinan Lapangan, Psikologi Massa, Hubungan Staf dan Pimpinan, Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara, Jam Komandan Pusdikajen, Jam Rektor UPI, Public Relationship, dan Materi Etiket.

Peserta Susdansat ini diikuti oleh Menwa dari berbagai penjuru Indonesia, yakni Jambi, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Tangerang Selatan, Jember, Cirebon dan Jawa Timur. Kegiatan ini diawali dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

Koordinator Pelaksana di Pusdikajen Mayor CAJ Nanang yang juga anggota Menwa UPI pada tahun 1985 mengatakan bahwasanya Pusdiajen sangat mendukung kegiatan ini dan kegiatan ini sudah terlaksana dengan baik, padahal baru pertama kali diselenggarakan, juga menjadikan pembelajaran disetiap prosesnya.

“Pusdikajen sangat welcome terhadap Menwa karena sudah menjadi kewajiban TNI untuk membina Menwa, karena pada dasarnya zaman dahulu Menwa bisa ada dan besar karena sejarahnya, dan tetap adanya Menwa saat ini juga karena kesadaran adik-adik yang mempunya jiwa nasionalis dan patriotis yang tinggi demi menjaga pertahanan dan keutuhan NKRI”, kata Mayor CAJ Nanang.

Sementara itu, salah satu peserta dari Menwa Universitas Halu Uleo Sulawesi Tenggara, Wahyudin mengatakan “Harapan saya kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan untuk Menwa saja, tetapi mahasiswa lainnya, generasi pemuda yang millenium penerus dan pelurus bangsa. Dan kegiatan ini bisa dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya”. (Resta/Wakasiops YON/XI)