Menwa Yon XI/UPI/RP Lakukan Pembaretan

Bandung, UPI

Tujuan pembaretan adalah untuk menanamkan kesadaran dan rasa tanggungjawab kepada anggota bahwasanya ketika mereka akan mendapatkan baret tersebut harus melalui tahapan yang tidak mudah, sehingga dengan adanya tradisi pembaretan tersebut anggota dapat lebih menghargai perjuangan untuk mendapatkan baret tersebut sehingga diharapkan para anggota dapat mengimplementasikan bahwa menjadi seorang anggota Menwa itu bukanlah hal yang mudah serta lebih bertanggungjawab atas apa yang nanti akan dihadapinya ketika menjadi anggota Menwa.

Demikian ungkap Komandan Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon XI/Universitas Pendidikan Indonesia Resimen Pendidikan (Menwa Yon XI/UPI/RP)  M. Aldi Jatnika saat ditanya mengenai tradisi pembaretan dilaksanakan pada hari ketujuh Diklatsarmil Menwa Yon XI/UPI/RP.

Kegiatan ini berekaitan dengan Pendidikan dan Latihan Dasar Militer (Diklatsarmil) yang diselenggarakan di Batalyon Zeni Tempur 9/LLB Kostrad, Ujung Berung. Tradisi Pembaretan yang dilaksanakan di Gunung Manglayang Bandung, Minggu (23/1/2022).

Pembaretan dilakukan kepada 15 orang calon anggota Menwa dengan menekankan sikap loyalitas dan nasionalisme.

Kegiatan diawali dengan melaksanakan latihan Titik Tempur yang dipimpin oleh Sertu Zulfirman. Berikutnya mereka melakukan Praktik Penjinakan Bahan Peledak (Jihandak), kemudian melakukan Survival dan dilanjut dengan Rayapan Tali.

“Sesuai dengan namanya, pasukan ini punya tugas menjinakan bahan peledak.

Ada dua jenis bahan peledak yang dijinakan oleh pasukan ini, yaitu bahan peledak rakitan Improvise Explosive Device (IED). Kedua, bahan peledak yang menggunakan bahan peledak standar serta sistem penyala standar atau pabrikan (UXO/Unexploded Ordnance) atau Bom Disposal (BD). Salah satu contoh bahan peledak ini adalah granat,” ungkapnya.

Sebelum memulai kegiatan, mereka melaksanakan sholat shubuh berjamaah kemudian melakukan binjas pagi, tujuannya adalah untuk melatih ketahanan siswa siswi dalam melaksanakan berbagai kegiatan selanjutnya. Mereka juga dibiasakan melaksanakan makan pagi dan apel pagi bersama.

Di sore hari, mereka melaksanakan binjas sore untuk melatih ketahanan dan kemampuan fisik, selepas itu dilanjutkan dengan aktifitas pembersihan, sholat maghrib dan kemudian ditutup oleh apel malam. Semua kegiatan yang dilaksanakan tentunya sangat dibutuhkan bagi para calon anggota resimen mahasiswa yang memiliki tujuan untuk membentuk kader generasi muda yang siap berkorban demi tanah air Indonesia tercinta.  (nabilah/penyonxi.edit:dodiangga)