Meraih Masa Depan Lebih Gemilang

NET
NET

BEBERAPA bulan telah kita lewati, namun ada beberapa hal yang bisa kita ambil hikmahnya. Tetap bersyukur atas semua nikmat yang ada sekarang. Tetaplah menjadi orang yang baik, saleh, dewasa, berprestasi dan bermanfaat. Tetaplah untuk menjaga sikap simpati dan empati dengan menolong kepada orang yang membutuhkan. Jagalah diri kita dari sikap buruk sangka dan mendzolimi diri sendiri maupun orang lain. Bekali diri dengan ilmu dan beramalah dimanapun kita berada. Kesulitan, kesusahan, sakit hati, dan permasalahan-permasalahan lainnya yang merupakan tantangan yang harus kita hadapi dan selesaikan adalah ujian-ujian yang pasti ada pada diri seorang manusia. Karena inilah perjalanan menuju jalan kesuksesan dunia dan akhirat.

Beruntung bagi hamba Allah, manusia yang mampu melewati semua ujian itu dengan dilandasi dengan iman dan takwa kepada Allah SWT. Kemudian berusaha dengan maksimal dan sungguh-sungguh, serta kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Semuanya itu harus disertai dengan sabar, berani, tekun, ulet, optimis, dan senyuman yang manis. Akhirnya, Allah yang maha menentukan segalanya, karena Allah yang menguasai langit dan bumi dengan segala isinya termasuk diri kita sebagai manusia yang berada dalam didalam didalamnya. Namun, kita yakin dengan doa, usaha, dan tawakal, Allah swt akan memberikan hadiah yang terbaik kepada kita semuanya di dunia maupun di akherat.

Pahala kebaikan

Untuk itu, mari kita mengerjakan amalan yang terbaik selama di alam dunia ini. Sebagaimana firman Allah swt dalam Alquran surat Al-Zalzalah ayat 7 “Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” Di dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Seberat dzarrah : timbangan semut yang  terkecil

Suatu kebaikan, maka dia akan melihatnya, ”Yakni pada kitabnya dan hal itu mengembirakannnya. Ditulis bagi tiap orang yang baik dan yang jahat: untuk tiap satu kebaikan tertulis sepuluh kebaikan dan satu keburukan di tulis satu keburukan.

NET
NET

Berbahagialah bagi orang-orang muslim dan mukmin, karena akan mendapatkan balasan yang lebih baik dan disediakan pula Surga-surga Allah SWT yang kenikmatan dan keindahannya tidak akan ditemui diseluruh penjuru dunia ini. Marilah dari saat ini juga, kita niatkan semua aktivitas hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Karena kita menyadari hidup di dunia ini tidak selama-lamanya, pasti semuanya akan meninggal dan di alam akhiratlah kita akan kekal selama-lamanya, di Surga atau di Neraka. Jangan terbalik, ketika kita ingin mengingikan Surga adalah tempat kita di akhirat, namun perilaku-perilaku kita justru jauh dari nilai-nilai agama Islam, ‘Alim Ulama, dan jauh dari Alquran yang merupakan pedoman hidup umat Islam, bahkan keluar dari agama Islam yang hak, agama yang satu-satunya diridhoi Allah swt, dan agama yang mengantarkan manusia ke Surga-Nya Allah swt. Na’udzubillahimindzalik.

Balasan kejahatan

Maka merugilah bagi orang yang melakukan kesyirikan, kejahatan, kezaliman, penipuan, kemasksiatan dan hal-hal yang lainnya, karena akan diadzab oleh Allah SWT di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana firman Allah swt dalam Alquran surat Al-Zalzalah ayat 8 “Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” Ingatlah wahai saudaraku, ketika dijelaskan bahwa tungku neraka luar biasa besarnya, kokohnya pintu yang tertutup, tidak tembusnya cahaya dari luar (karena dijelaskan juga bahwa proses Allah menyiapkan api neraka adalah hingga berwarna gelap), dan penuhnya penghuni yang ada di dalamnya, dapat dibayangkan, luar biasa menyiksannya.

Ketika kita di dunia saja berada di dalam ruangan yang tertutup kemudian asap pembakaran sampah yang masuk, kita sudah tersiksa, apalagi di neraka. Gambaran ini juga dapat kita lihat dari keterangan Allah jelaskan melalui ayatNya, yaitu QS. Al Waqiah ayat 41-44, udaranya sangat panas membakar (as Summum), airnya sangat panas mengelegak (al Hamim), dan naungannya sangat menyesakan, penuh asap belerang (al Yahmuum). Ditambah lagi dengan karakteristik neraka itu sendiri yaitu tidak pernah padam (QS.17:97), tidak berkurang panasnya melainkan bertambah (QS.78:30), dan tidak diringankan dan bertambah putus asa bagi penghuninya (QS.43:75) karena kebengisan dari para malaikat penyiksa ahli neraka yang tidak memiliki belas kasihan.

Ini merupakan sebagai balasan dan peringatan bagi orang-orang munafik, orang muslim laki-laki dan perempuan yang tidak tanduknya tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, seperti para wanita muslim yang tidak menggunakan jilbab, bagi para lelaki muslim yang sering memakai sutra dan emas, mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan riba, orang-orang musyrik atau orang yang menyekutukan Allah, orang yang mendustakan perintah Allah dan rasul. Mereka mengetahui bahwa Allah sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Muhammad, tetapi mereka meremehkan syariat Islam. orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang miskin.

Bagi mereka yang tidak mau bersedekah, membayar zakat, atau bahkan memasang muka masam apabila ada orang miskin datang meminta bantuan, orang yang gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina, mereka yang serakah tidak mau mengeluarkan zakat harta dan menghina orang miskin, orang-orang kafir dan orang yang memakan harta anak yatim, serta para pengusaha atau pedagang yang licik, dengan cara mengurangi berat timbangan, mencalokan barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat. Barang dagangan mereka akan dibakar dan dimasukkan kedalam perut mereka sebagai azab dosa-dosa mereka.

Ampunan dan ganjaran dari Allah SWT

Begitu mulianya Allah SWT, yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun kepada hamba-hamba-Nya yang sudah melakukan kesalahan, tapi dia segera bertaubat dengan tidak mendekati dan melakukannya kembali. Kemudian dia sadar dan kembali kepada ajaran Islam yang lurus, dengan mengerjakan amal-amal kebaikan. Semoga tulisan ini menjadi perenungan bagi orang-orang muslim dan non-muslim supaya kembali kepada fitrahnya yakni kembali kepada agama yang diridhoi Allah swt, yakni agama Islam dan memegang teguh aqidah dan Alquran serta dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita menjadi umat Islam yang sesungguh-sungguhnya beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, menjadikan Alquran dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup dalam menjalani hidup sesuai dengan yang dicontohkan oleh tauladan kita semua yakni Nabi Muhammad saw. (Dede Surahman, S.Pd.I., Humas Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana UPI)