Mewujudkan Sustainable Development Goals 4th

Bandung, UPI

Pembacaan ikrar “Anti Mencontek, Anti Plagiarisme, Anti Perpeloncoan, Anti Narkoba, dan Anti Radikalisme”, yang dibacakan oleh 18 perwakilan mahasiswa baru dari setiap fakultas, termasuk perwakilan kampus daerah yang diikuti oleh 8.916 mahasiswa baru mewarnai pembukaan Upacara Pembukaan Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKAKU) UPI 2018 yang dilaksanakan di Gymnasium Kampus UPI Bumi Siliwangi, dan serentak di lima Kampus Daerah (Cibiru, Tasikmalaya, Sumedang, Purwakarta, dan Serang). Selasa, (28/8).

Berbagai kegiatan kemahasiswaan akan dihelat dalam MOKAKU UPI seperti, Penampilan Kabumi UPI, Gerakan Spirit MOKAKU, Teatrikal U-Max, Pengenalan dan penampilan dari FK UKM, Penampilan 64 UKM yang ada di UPI, Gerakan Kreatif MOKAKU UPI 2018, serta diisi dengan kuliah umum dan seminar pendidikan.

Agenda hari pertama MOKAKU UPIĀ  di Gymnasium Universitas pendidikan Indonesia, diisi pula dengan kuliah umum yang menghadirkan pembicara Wasmin Al-Risyad, S.Pd., M.Pd., CHT. Pada Kuliah umum terakhir di hari pertama tersebut mengangkat tema Peranan Mahasiswa Sebagai Agen SDGs. Wasmin Al. Risyad, S.Pd., M.Pd., CHT. mengingatkan pentingnya pendidikan dalam pembangunan berkelanjutan, sebagai pondasi 16 poin dari 17 poin SDGs.

Selain menyampaikan hal tersebut, Wasmin Al Risyad juga menyampaikan enam tahap peradaban manusia. Salah satunya yaitu tahap humanise fragile human atau memanusiakan manusia yang rentan. Perpeloncoan pada mahasiswa baru masih sering dijumpai di beberapa universitas pada masa orientasi. Menurut beliau, hal ini bertentangan dengan tahap peradaban tersebut. Karena tahap ini seharusnya manusia yang dalam kasus ini adalah senior harusnya bisa menghargai mahasiswa barus sebagai sesamanya dan memberikan orientasi atau pengenalan yang sesuai tanpa adanya perpeloncoan.

Hal ini berhubungan dengan tema yang disampaikan mengenai perwujudan Sustainable Development Goals 4th dengan tujuan pendidikan. Pendidikan harusnya disampaikan dengan cara yang sesuai, bukan dengan kekerasan dan perpeloncoan.

Dalam kuliah umum ini, Wasmin menunjukkan contoh negara yang tidak menerapkan SDGs. Negara tersebut adalah negara Nauru. Negara ini dahulunya adalah negara paling kaya di dunia karena sumber daya alamnya yang luar biasa. Namun karena negara ini tidak menerapkan SDGs sebagaimana harusnya, negara ini kemudian bangkrut dan lumpuh. (Tuti /Caraka Muda/DN)