Mitha Windiastuti : Pengalaman MBKM MSIB, Belajar Ritel Modern PT. Mitra Adiperkasa, Tbk

Mitha Windiastuti, mahasiswi Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendididikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun angkatan 2019 yang akrab dipanggil Mitha, Mitha adalah salah satu mahasiswi yang terpilih di bidang Ritel PT. Mitra Adiperkasa, Tbk (MAP), program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). 

Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) ini merupakan program persiapan karier yang komprehensif dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i untuk belajar di luar program studi dengan jaminan konversi SKS yang diakui oleh perguruan tinggi. Selain itu, program ini juga dapat membuka peluang besar bagi mahasiswa/i untuk belajar lebih dalam mengenai dunia pekerjaan yang akan dihadapinya setelah lulus dari program studinya. 

Dalam wawancara, Mitha berkesempatan menceritakan pengalamannya dalam mengikuti program MSIB. “Awalnya saya mengikuti MBKM di semester 6 yaitu program kampus mengajar, saya tahu informasi program MSIB sebelum kampus mengajar selesai, cuman belum tertarik untuk daftar, tertariknya pas hampir penutupan pendaftaran MSIB batch 3” tuturnya. Walaupun terkesan tidak tertarik mengikuti MSIB akan tetapi sebenarnya dalam diri Mitha sendiri sudah lama tertarik untuk bekerja di PT Mitra Adiperkasa, Tbk (MAP) atau lebih tepatnya sejak awal program MBKM diluncurkan “Saya sudah ingin kerja di MAP dari zaman MBKM dibuka”. 

PT Mitra Adiperkasa Tbk atau biasa disingkat menjadi MAP, adalah sebuah perusahaan ritel yang berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini merupakan distributor terkemuka untuk sejumlah merek olahraga, anak-anak dan gaya hidup yang menjadi mitra Kemendikbud dalam MSIB. 

“Nah, waktu itu saya ingin mengisi waktu luang saya, akhirnya saya melamar ke 130 perusahaan yang salah satunya adalah PT MAP Tbk. Awalnya sempet ragu karena gak ada pengalaman organisasi” tuturnya Kepada redaksi. Berkat kegigihannya, Mitha pun lolos dalam mengikuti program MSIB di perusahaan MAP, padahal menurutnya seleksi masuk ke perusahaan MAP ini cukup membuatnya minder, namun tak membuat Mitha berputus asa dalam mencoba dan berusaha mengejar program MSIB untuk mengisi waktu luangnya tersebut, “karena kemaren gabut banget jadi berdoa optimis dan ternyata lolos”. 

Pada proses rekrutmen MAP ini merupakan proses seleksi yang tergolong mudah yaitu dimulai dari pendaftaran melalui situs resmi Kemendikbud. Tahap awal seleksi yaitu screening berkas, jika lolos di tahap pemeriksaan berkas maka tahap selanjutnya adalah interview user di tahap ini beberapa calon pemagang akan dikumpulkan untuk melaksanakan kegiatan interview dengan beberapa user perusahaan, setiap user akan bertanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan apa yang akan dikerjakan nanti jika pemagang tersebut lolos. 

Mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan dalam pendaftaran MSIB tersebut, Mitha pun menjelaskan dengan runtut. “Yang pertama ada CV ATS friendly, pengalaman kerja/organisasi, portfolio, dan bila dirasa perlu adalah latihan interview” jelas Mitha 

Selama program MSIB, Mitha mengungkapkan sejumlah pengalaman menarik yang pernah ia alami. “tugasnya membuat laporan harian, mingguan terus bikin template untuk di stor ke ikomarts, terus kadang-kadang suka ke bazar, karna ada bazar dan di MAP itu ada pelatihan berbicara yang baik.” 

Dikampus Mitha, tidak tergolong mahasiswi yang aktif namun dalam melakukan persiapan program MSIB tersebut Mitha melakukan banyak pelatihan skil seperti copy writing excel di Courous dan mendapatkan sertifikat pelatihan tersebut untuk dijadikan sebagai penunjang persyaratan daftar program MSIB. 

Perihal Magang, Mitha juga punya beberapa pesan yaitu mencari informasi sebanyak mungkin tentang Mitra Magang (bisa dari LinkedIn, web resmi, dan lain sebagainya), disiplin membuat laporan mingguan, serta menjadikan dosen sebagai pemberi advice, bukan hanya sarana. Dan tips and trick dari Mitha sendiri harus Pede. “Pede aja dulu, harus pede, doa dan usaha jangan lupa, dan pastinya jalur langit.”