Museum Nasional Menerima Benda Bersejarah Peninggalan Rektor Terdahulu
|BANDUNG – Museum Pendidikan Nasional menerima benda koleksi baru untuk dipamerkan pada hari Rabu(22/7/2020). Benda yang menjadi tambahan koleksi berupa bolpoin dan jam yang pernah dimiliki dan digunakan oleh mantan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia yang pada saat itu masih bernama IKIP Bandung, Prof. Dr (H.C) Drs. H. Nu’man Sumantri, M.Sc. yang sudah wafat 3 Mei 2020 lalu. Beliau menjabat sebagai Rektor selama 9 tahun dari tahun 1978-1987. Bolpoin dan jam peninggalannya akan dipajang di Ruang Rektor, salah satu ruangan di Museum Pendidikan Nasional yang menyimpan benda-benda dan sejarah seputar Rektor Universitas Pendidikan Indonesia dari dulu sampai sekarang.
Ibu Dr. Erlina Wiyanarti,M.Pd. selaku Ketua UPT Museum Pendidikan Nasional mengatakan bahwa ia menerima bolpoin dan jam tersebut dari pak Abdurrahman yang dulu menjabat sebagai Staf Rektor dan merupakan orang kepercayaan dari almarhum profesor Nu’man di KABUMI. Kedua benda tersebut diterima secara Informal dari pak Abdurrahman langsung ke pihak museum. Bu Erlina juga mengatakan bahwa almarhum pernah berpesan agar bolpoin yang beliau gunakan disimpan dan diserahkan ke museum. “Saya jadi ingat almarhum pernah berpesan untuk disimpan kemudian diserahkan ke museum. Padahal waktu itu belum ada museum”.
Benda peninggalan Rektor tersebut selanjutnya harus melewati beberapa prosedur teknis sebelum dipajang di museum. Pihak museum akan meninjau terlebih dahulu agar benda tersebut dapat masuk dan cocok dengan koleksinya. Benda ini juga akan disimpan terlebih dahulu di ruang konservasi sebagai benda bersejarah yang orisinil untuk menghindari resiko benda tersebut palsu. Selain itu pihak museum membuatkan berita acara agar suatu saat apabila ada yang mau meneliti tentang kehidupan profesor Nu’man sudah ada bukti yang tersaji dalam berita acara tersebut.
Nilai sejarah dan orisinalitas dari bolpoin dan jam ini membuat kedua benda tersebut layak dijadikan koleksi di Museum Pendidikan Nasional, khususnya karena pernah dimiliki oleh Rektor terdahulu. Seperti pada keterangan bu Erlina yang mengatakan bahwa ini adalah benda penting yang merupakan bagian dari aktivitas almarhum profesor Nu’man. “Bolpoin itu juga kan benda penting bagian dari aktivitas kantornya pak Nu’man, itu penting dalam arti bahwa beliau pernah ada ini adalah buktinya bolpoinnya”.