Musik Tradisi Hadirkan Nuansa Baru di Musik Kamar#4

Bandung, UPI

Orkestra Bumi Siliwangi menyajikan konser musik yang bernama Musik Kamar #4, Kamis sore (8/11/2018) di Aula FPSD UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Kali ini, Musik Kamar #4 menyajikan nuansa yang berbeda yaitu dengan menghadirkan ansamble musik tradisi Sunda oleh “Sembusy”.

Kelompok musik Sembusy yang beranggotakan M. Luthfi Al-Faris, M. Imam Maulana, Faisal Sidiq, Asepdiana Chandra, Rake, Panji Gumelar, Dwi Laksmi, Syamsul Hadi, dan Meta Liana ini menampilkan sebuah karya musik dengan format 6 Kacapi, 2 Rebab, dan 4 vokal. Sembusy menampilkan sebuah karya komposisi yang dibuat oleh M. Luthfi Al-Faris, berjudul “Ma den Ma Tha”.

Sebuah komposisi music kontemporer yang ditulis oleh Luthfi ini mampu menghipnotis seluruh apresiator yang hadir. Musiknya menampilkan teknik permainan kacapi yang agak berbeda dari biasanya, sehingga memberikan pengetahuan baru terhadap para apresiator khususnya bagi mahasiswa baru pendidikan musik. Selain kacapi, Sembusy juga menampilkan permainan Rebab yang dimainkan oleh Asepdiana dan Rake.

Sembusy juga dilengkapi dengan empat vokalis yang bersuara emas, sangat menarik perhatian karena mereka menyanyikan karya kontemporer dengan nada-nada kromatis dan interval yang unik dikuping para apresiator. Banyak nada-nada tersebut dibunyikan dengan teknik-teknik yang berbeda, sehingga ini merupakan sesuatu yang baru ditampilkan khususnya di acara Musik Kamar.

Sembusy sukses menghadirkan sesuatu yang baru dalam konser pembelajaran Mahasiswa khususnya di acara Musik Kamar, karena ini merupakan kali pertama yang menampilkan musik tradisi sunda di acara yang identik dengan Musik Klasik Barat. Masih tanpa bantuan sound dan alat listrik lainnya, Sembusy juga hadir tanpa mengubah identitas Musik Kamar itu sendiri. Luthfi dan kawan-kawan juga tampil memukau dengan penampilan yang kompak sehingga menarik perhatian seluruh apresiator yang hadir.

Selain Sembusy, Musik Kamar #4 juga menghadirkan beberapa karya mahasiswa lainnya yang merupakan hasil belajar mereka, diantaranya ada duet gitar dan flute, duet gitar dan cello, solo vokal, dan grup “Suksma”  yang terdiri dari gitar, bass, cajon, piano, dan 2 gamelan bali.

Kehadiran Kacapi dalam Musik Kamar ini memberikan nuansa baru bagi pertunjukan ini, dan juga memberikan inspirasi kepada mahasiswa-mahasiswa lain untuk bisa berkarya tanpa ada batasan dan menampilkan hasil belajarnya di acara Musik Kamar selanjutnya. (Mega Alifah)