Orkes Dangdut Mahasiswa UPI Sukses Hipnotis Penonton
|Bandung, UPI
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Musik Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali menunjukkan eksistensinya dalam mengangkat seni musik dangdut asal Indonesia melalui sebuah pertunjukan orkes dangdut yang digelar di Plaza FPSD UPI Bandung, Jumat, 9 Mei 2025. Acara ini diselenggarakan oleh Unit Minat Bakat “Orkes Dangdut Mahasiswa” sebagai bagian dari kegiatan rutin Himpunan Mahasiswa Pendidikan Seni Musik setiap tahunnya. Dengan tema “Forum Berjoget Suka-suka 2025”, Kolaborasi antarangkatan menjadi kunci kekuatan acara ini. Puluhan mahasiswa lintas angkatan terlibat sebagai vokalis, pemain ritmis, pengisi instrumen tiup hingga pengiring tradisional seperti suling, mandolin, cak-cuk, dan kentrung. Kehadiran alat musik modern seperti drum, bass, keyboard, serta seksi tiup lengkap—alto sax, tenor sax, trumpet, hingga trombone—membentuk harmoni yang megah dan meriah. Beberapa lagu populer dibawakan dengan aransemen yang segar dan penuh semangat, termasuk “Bintang Pentas”, “Nemen”, “Midua Cinta”, dan “Kandas”.
Pintu gerbang acara mulai dibuka pada pukul 17.00 WIB, memberikan kesempatan bagi para penonton dan tamu undangan untuk memasuki area Plaza FPSD dan menikmati suasana pra-acara. Selama rentang waktu hingga pukul 20.00 WIB, para pengunjung disuguhi dengan bazar makanan dan minuman yang tersedia di sekitar lokasi. Acara mulai dibuka dengan sambutan hangat dari pembawa acara yang membuka malam pertunjukan dengan antusias. Selanjutnya, pembawa acara mempersilahkan Dr. Dody M. Kholid, S.Pd.,M.Sn. untuk menyampaikan sambutannya selaku Kepala Program Studi Pendidikan Seni Musik. Beliau menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas inisiatif serta kreativitas para mahasiswa.
Tepat pukul delapan malam, lampu dimatikan. Suara riuh penonton menggema, menyambut suara pembawa acara yang membacakan judul dari lagu pertama. Tanpa menunggu lama, irama pertama dari lagu pembuka “Bercanda” meledak dari panggung. Komposisi ini menghadirkan semangat muda. Kombinasi vokal Amel, Alma, dan Kenia berpadu solid dengan tiupan brass section dan beat perkusi yang mengajak penonton ikut bergoyang sejak awal. Berlanjut ke “Mandi Madu”, nuansa dangdut klasik berpadu dengan permainan musik kekinian. Elis Sri, Silva, dan Elis bernyanyi dan bersenandung menunjukkan vokal mereka yang matang, didukung oleh perpaduan string dan gitar ritmis yang menggoda telinga. Suasana konser semakin cair, interaksi antara penonton dan panggung mulai terasa hidup.
Lagu ketiga, “Sugeng Dalu”, membawa penonton melihat pada sisi yang berbeda, karena dari dua lagu sebelumnya dinyanyikan oleh para wanita cantik nan menawan kini lagu selanjutnya dibawakan oleh dua orang pria tampan. Yogi dan Fikri, lagu ini menghadirkan rasa rindu yang mendalam. Sentuhan instrumen tradisional seperti cak dan cuk, ditambah suling yang lirih, memperkuat suasana pada malam itu. Tak disangka, bukan hanya para mahasiswa FPSD maupun lintas fakultas, tetapi berdatangan pula Alumni dan juga masyarakat setempat untuk meramaikan acara “Forum Berjoget Suka-suka” malam itu.
Masuk ke bagian pertengahan konser, deretan lagu seperti “Tabir Kepalsuan”, “Ikhlas”, dan “Bintang Pentas” menghadirkan suasana musikal yang lebih meriah dan megah. Vokal Nadia, Wita, dan Laila menampilkan kekuatan harmonisasi dalam “Ikhlas”, sementara “Bintang Pentas” menghadirkan elemen mandolin dan perpaduan seksi tiup yang membuat panggung semakin hidup.
Puncak antusiasme terjadi saat lagu “Nemen” dan “Kartoyono Medot Janji” dibawakan. Dengan ciri khas dari setiap vokalisnya, penonton tanpa ragu ikut bergoyang. Riuh tepuk tangan dan sorakan memenuhi Plaza FPSD membuat suasana malam benar-benar berubah menjadi pesta besar bergaya kampus. Ketika emosi sudah mencapai titik tertingginya, lagu “Sabda Cinta” hadir sebagai titik rehat yang menghangatkan hati. Dini, Resti, dan Sinta membawakan lagu ini dengan penghayatan kuat, sementara aransemen tiup dan string menciptakan ruang yang membuat lagu semakin enak didengar.
Mendekati akhir acara, lagu-lagu seperti “Kandas”, “Satu Rasa Cinta”, dan “Midua Cinta” menjadi penanda bahwa konser akan segera usai, namun bukan tanpa kesan. Lagu “Kandas” memiliki peran cukup penting malam itu, lagu ini satu-satunya lagu yang duet yang dinyanyikan oleh pria dan wanita, hal ini memberikan kesan lebih mendalam dan penonton pun turut ‘baper’ sepanjang lagu. Lalu lagu selanjutnya yang ditunggu-tunggu yaitu “Midua Cinta” dengan aransemen lagu yang diakui oleh beberapa mahasiswa sebagai lagu dengan aransemen yang sangat enak karena lagu inipun pernah dibawakan sebelumnya di UPI pada tahun 2023 lalu.
Puncak penutupan hadir lewat medley “Prog2”, yang menyatukan berbagai lagu favorit dengan pembawaan megah dengan paduan berbagai instrument, dengan vokalis cantik-cantik Sifa, Serli, Nurul dan suara emasnya mengundang penonton untuk meminta pertunjukan malam ini jangan dihentikan karena masih asyik berjoget riya. Penonton yang belum puas diberikan kejutan lewat lagu pamungkas “Kokosodan”, khas dari sunda yang dinyanyikan oleh para penembang favorit yaitu Serli dan Nita. Setelah lagu berakhir, panggungpun di ambil alih oleh pembawa acara. Penonton yang kecewa karena acara telah berakhir ada yang mulai melipir ke samping. Namun tak disangka, pembawa acara mengundang beberapa alumni Pendidikan Seni Musik untuk turut menyumbangkan lagu untuk memeriahkan puncak acara pada malam itu.
Malam itu para penonton yang tadinya melipir dan hampir pulang, kembali berhamburan memenuhi Plaza FPSD. Dua lagu dibawakan oleh para alumni, membuat penonton kembali berjoget lebih ganas lagi dari sebelum-sebelumnya. Di lagu terakhir ini, nyaris panggung dipenuhi pemain, penyanyi bahkan ada penonton yang naik ke atas panggung, menyatu dengan lampu-lampu sorot warna-warni, membiarkan suasana meledak dalam kemeriahan tak terlupakan. Setelah dua lagu berakhir, pembawa acara kembali dengan mengucapkan terimakasih kepada apresiator yang senantiasa dari awal acara hingga acara berakhir masih setia memeriahkan acara Forum Berjoget Suka-suka 2025 ini.
Selain sebagai hiburan, pertunjukan ini juga menjadi sarana edukatif yang menunjukkan bahwa musik dangdut tidak sekadar dianggap sebagai musik rakyat biasa, melainkan juga dapat dikemas secara profesional dalam lingkungan akademik. Orkes Dangdut Mahasiswa ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa seni musik UPI mampu menyusun aransemen, berlatih intensif, hingga mengeksekusi pertunjukan secara mandiri dan berkualitas. Pertunjukan orkes dangdut di Plaza FPSD ini menjadi bukti nyata bahwa semangat berkarya dan berbudaya mahasiswa UPI terus hidup dan berkembang. Di tengah arus modernisasi, para mahasiswa tetap mampu menempatkan identitas musik Indonesia dalam panggung-panggung akademik yang bermartabat. (Salsabila Restu Evtiani Sunandar, Mahasiswa Pendidikan Seni Musik Angkatan 2023)