Pelatihan Computational Thinking untuk Guru Sekolah Dasar Labschool UPI Kampus Cibiru dalam Menghadapi Kurikulum dengan Pembelajaran Abad XXI

Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Pendidikan Multimedia UPI Kampus Cibiru, kembali mengadakan kegiatan bertajuk Pelatihan Implementasi Computational Thinking untuk Guru Sekolah Dasar dalam menghadapi kurikulum dengan pembelajaran abad XXI. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan tahun ini dilaksanakan secara luring selama dua hari pada tanggal 14-15 Juni 2022 di Laboratorium Komputer Kampus UPI Cibiru, dan secara daring dalam google classroom selama satu bulan sampai tanggal 31 Juli 2022 untuk diskusi produk produk digital luaran dari kegiatan PKM ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari Tim Program PKM Prodi Pendidikan Multimedia melanjutkan kolaborasinya dengan BEBRAS Indonesia biro Politeknik Negeri Bandung sebagai pemateri dan Guru Sekolah Dasar Laboratorium UPI Cibiru kelas 1-5 dari tahun 2021, dengan fokus kegiatan Implementasi Computational Thinking bagi pembelajaran di Sekolah Dasar.

Program Pelatihan Computational Thingking ini diketuai oleh Fahmi Candra Permana, S.Si., M.T. berbekal keahliannya pada bidang komputasi. Bersama tim anggotanya yang merupakan dosen dari Prodi Pendidikan Multimedia, diantaranya Maya Purnama Sari, S.Pd. M.Ds., dari Kelompok Bidang Keahlian(KBK) Desain Multimedia, Ayung Candra Padmasari, S.Pd., M.T., Intan Permata Sari, S.St., M.Ds. dari KBK Digital Media dan Feri Hidayatullah Firmansyah dari KBK Komputasi dari Prodi Pendidikan Multimedia Kampus UPI di Cibiru. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa yang merupakan Asisten Laboratorium di Prodi Pendidikan Multimedia, diantaranya Alifiandi Nursanni Wiriahadikusumah, Wahyu Sapto Adhi, Wineu Siti Rachmawati, Azka Zaahira Reyhan, Noviana Sabilla, dan Regina Fitri Oktaviana. Seluruh tim memiliki latar belakang yang sangat baik untuk berkontribusi pada kegiatan PKM ini.

Program ini mengacu pada permendikbud Nomor 21 tahun 2016, terkait kurikulum dengan keterampilan abad XXI bagi semua jenjang sekolah termasuk sekolah dasar. PBB menjelaskan tantangan pendidikan abad XXI adalah membangun masyarakat yang berpengetahuan dengan lima karakteristik keterampilan didalamnya. Kelima karakteristik tersebut dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Salah satu langkah yang dapat dipilih oleh pengajar dalam menanggapi tantangan ini adalah dengan menerapkan metode Computational Thinking. Pembekalan materi konsep Computational Thinking sendiri telah dilakukan pada pelatihan di tahun sebelumnya. Sehingga di tahun ini, Program Pelatihan mengusung judul Implementasi Computational Thinking untuk Guru Sekolah Dasar dalam menghadapi kurikulum dengan pembelajaran abad XXI, dengan tujuan guru-guru diharapkan mampu mengimplementasikan konsep Computational Thinking dalam pembuatan soal-soal khsusunya soal mata pelajaran.

Pelatihan Implementasi Computational Thinking ini dibagi menjadi beberapa bagian sesi daring dan luring, untuk sesi luring ini dimulai dari sesi pematerian tips dan trik membuat soal dengan menggunakan konsep Computational Thinking, pembuatan soal Computational Thinking, presentasi hasil pembuatan soal Computational Thinking secara berkelompok, evaluasi dan diskui terkait materi Computational Thinking sesuai dengan tingkatan kelas, serta tanya jawab disetiap sesinya. Sesi pematerian pembuatan soal dilakukan di hari pertama. Sesi ini diisi oleh Yudi Widhiyasana, S.Si., M.T. selaku Tim BEBRAS mewakili anggota tim yang juga ikut menghadiri program ini diantaranya Aprianti Nanda Sari, S.T., M.Kom., Muhammad Rizqi Sholahuddin, S.Si., M.T., Siti Dwi Setiarini, S.Si., M.T., dan Trisna Gelar, S.T., M.Kom.. Selama pemaparan materi, guru-guru terlihat fokus dan menikmati materinya, beberapa diantara mereka juga menulis poin-poin penting yang disampaikan oleh Bapak Yudi.

Pada sesi pembuatan soal, guru-guru dibagi menjadi lima kelompok sesuai tingkatan kelasnya. Masing-masing kelompok kelas didampingi oleh satu orang dari tim PKM mahasiswa dan satu orang dari tim BEBRAS. Sesi pembuatan soal dilakukan selama dua hari, dimana capaian dari sesi ini adalah setiap guru harus menyelesaikan pembuatan soal beserta pembahasannya sebanyak masing-masing 10 soal. Meski pada mulanya guru-guru merasa keberatan namun setalah mencoba dan berhasil membuat sebuah soal, mereka justru begitu semangat dan antusias, bahkan beberapa guru menunda 10 menit waktu istirahat demi menyelesaikan pembuatan soal.

Setelah semua guru berhasil membuat 10 soal, sesi selanjutnya adalah presentasi. Tentu sesi ini dilakukan di hari kedua sebelum penutupan. Pada sesi presentasi masing-masing kelompok menunjuk perwakilan anggotanya untuk memaparkan 10 soal terbaik beserta pembahasan dari kelompok kelas nya. Pada sesi ini terdapat banyak interaksi seperti ungkapan apresiasi hingga kritikan sebagai masukan, baik dari sesama guru, tim PKM ataupun tim BEBRAS. Selama sesi ini pun guru-guru yang duduk menyimak presentasi ditugaskan untuk mengisi formulir penilaian dari soal yang sedang dipresentasikan.

Dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan, seluruh peserta kegiatan pelatihan mengikuti acara dengan baik dan antusias, tujuan dari kegiatan pelatihan ini juga tercapai. Guru-guru berhasil membuat soal dengan konsep Computational Thinking yang disesuaikan dengan materi pelajaran di tingkatan kelasnya. Beberapa guru juga membeberkan motivasinya untuk mencoba menerapkan konsep Computational Thinking dalam pembuatan soal Penilaian Akhir Semester di SD Laboratorium UPI Cibiru.

Kegiatan penelitian diakhiri dengan terjalinnya kembali kerjasama dengan tim BEBRAS dan Sekolah Dasar. Adapun luaran dari Kegiatan Pengabdian Kepada Maysrakat ini menghasilkan diantaranya publikasi jurnal ilmiah, publikasi media massa, perolehan Hak Kekayaan Intelektual, produk inovasi, IPTEK, dan buku yang dibagikan kepada peserta pelatihan (Fahmi Candra Permana, Noviana Sabilla)