Pelatihan Pembelajaran Menyenangkan untuk Mengurangi Kejenuhan Belajar Mahasiswa Saat Pandemi

Bandung, UPI

Pelatihan pembelajaran menyenangkan (Joyful learning) dilaksanakan secara blanded. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim peneliti (joyful learning) dari Prodi Psikologi Pendidikan yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Juntika Nurihsan, M.Pd. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 s/d 29 Agustus 2021. Kegiatan pelatihan ini didasari karena melihat mahasiswa yang terperangkap pada belenggu kejenuhan belajar di masa pandemik. Oleh karena itu dari tim peneliti yang melibatkan mahasiswa ini menyelenggarakan pelatihan joyful learning upaya menyentuh wilayah emosi yang ada pada diri individu dalam kegiatan pembelajaran dengan aktivitas yang menyenangkan sehingga individu yang belajar mendapatkan kebahagiaan atau bahasa sederhana dalam konteks pembelajaran adalah “bahagiakan dulu murid anda, maka mareka akan senang belajar.” Kalimat tersebut tercantum dalam buku modul yang berjudul “Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi” yang dibuat oleh tim peneliti dari hasil penelitiannya selama delapan bulan.

Pelatihan kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari prodi Psikologi Pendidikan SPs tahun 2020. Peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah sekitar 10 mahasiswa yang tinggal di Bandung. Dalam pelatihan joyful learning ini yang menjadi narasumber adalah Prof. Dr. Juntika Nurihsan, M.Pd., Dr. Mubiar Agustin, M.Pd., dan, Dr. Cepi Riyana, M.Pd. Pelatihan joyful learning dilaksanakan melalui interaksi dan diskusi antara narasumber dengan para peserta agar kegiatan pelatihan tidak monoton atau membosankan.

Menurut Prof. Dr. Juntika Nurihsan, M.Pd., “Pembelajaran daring terus-menerus mengakibatkan kejenuhan dalam belajar karena disebabkan oleh beberapa faktor seperti metode belajar yang monoton, situasi belajar yang tidak berubah-ubah, kurang rekreasi, ketidak mampuan guru dalam belajar, dll. Sehingga mengakibatkan kelelahan emosi, kelelahan kognitif, dan kelelahan fisik terhadap mahasiswa.”

Diungkapkannya lebih lanjut, pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning) bisa terlaksana ketika guru menciptakan lingkungan belajar yang tidak stress, menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata, menciptakan emosi positif dalam pembelajaran, melibatkan seluruh indra secara sadar, mengaktifkan otak sebelah kanan dan kiri, menggunakan teknologi pembelajaran, dan menutup pembelajaran yang mengesankan. Ditengah-tengah materi pada sesi pertama ini Prof. Dr. Juntika Nurihsan, M.Pd. menayangkan video yang menciptakan suasana pelatihan menjadi terharu karena sentuhan dari isi video dan sentuhan dari Prof. Dr. Juntika Nurihsan, M.Pd. sehingga tidak sedikit dari mahasiswa yang ikut dalam pelatihan ini terharu dan merasa tercerahkan akan pentingnya pendidikan.

“Pendidikan semakin tinggi maka harus semakin banyak sujud, jangan sampai Pendidikan ini menjadikan kita sibuk dan lupa kepada Allah. Tujuan kita belajar adalah sujud, karena disaat sujudlah hati kita dekat dengan Allah,”pungkasnya.

Setelah peserta pelatihan dibuat terharu dan sadar akan pentingnya pendidikan dan kasih sayang dari orang tua. Para peserta juga diajak oleh narasumber berikutnya untuk berbahagia dengan memasukan lagu yang langsung dinyanyikan oleh narasumber di dalam materi yang disampaikannya sehingga menciptakan sebuah senyuman tipis dari para peserta ketika mereka baru mengetahui bahwa narasumber dari pelatihan ini memiliki suara yang bagus-bagus dan menciptakan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.

Dalam pelatihan ini banyak diantara para peserta yang mengucapkan terima kasih kepada tim peneliti karena sudah mengikutsertakan mereka dalam pelatihan joyful learning, mereka sangat bersyukur bisa hadir dalam pelatihan joyful learning. Seperti yang dikatakan oleh salah satu peserta dalam pelatihan ini ketika sesi refleksi yakni “masyaallah, saya yang sebelumnya lagi difase kejenuhan nyimak materi 1, 2 dan ditutup dengan materi 3 jadi membuka pemikiran saya kembali, bahwa jangan pernah fokus kepada masalahnya, yang namanya masalah pasti akan selalu ada, dan masalah itu Allah yang menciptakan maka dari itu kembalikan lagi masalah itu kepada Allah kita sebagai muslim tinggal menjalani sabar, dan tingkatin ibadah karena Allah itu maha segalanya sedangkan manusia hanyalah makhluk lemah, dan semakin menyadari hal itu terpompa semangat untuk bisa mengatasi rasa kejenuhan itu sendiri, terimakassih semuanya.”