Pengabdian kepada Masyarakat di Luar Negeri (PKM-LN) dalam Upaya Peningkatan Nasionalisme Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Johor Bahru, Malaysia
|Foto Bersama di KJRI Johor Bahru
Jumat – Sabtu, 24–25 Mei 2024, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Luar Negeri (PKM-LN) yakni Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., dan Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. Tim PKM bertolak ke Malaysia untuk melaksanakan kegiatan pengabdian di Johor Bahru selama 2 hari tersebut tepatnya di Gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru. Dadang Sunendar selaku ketua dari tim PKM, menjelaskan latar belakang dari kegiatan ini. Menurutnya, setiap warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di luar negeri memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam hal bela negara, sesuai dengan konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hak dan kewajiban ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang berada di dalam negeri, tetapi juga bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri. Dadang mengutip pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan, “Tiap-tiap warga negara berhak dan ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara.” Hal ini menegaskan bahwa kontribusi terhadap pertahanan dan keamanan negara adalah tanggung jawab semua warga negara tanpa terkecuali. Dalam konteks ini, PMI harus menjalankan peran bela negara sesuai dengan profesi mereka masing-masing dengan penuh tanggung jawab.
Lebih jauh lagi, Dadang menekankan bahwa pelaksanaan bela negara bagi PMI bukan hanya sebatas kewajiban formalitas, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang menunjukkan loyalitas dan dedikasi terhadap Indonesia. Para PMI, melalui profesi dan keahlian mereka, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bentuk, seperti peningkatan citra positif Indonesia di luar negeri, partisipasi dalam kegiatan sosial, serta menjaga dan mengembangkan budaya Indonesia di tempat mereka bekerja. Dengan demikian, PMI tidak hanya memenuhi kewajiban mereka, tetapi juga memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara Malaysia, serta memperkuat rasa nasionalisme dan solidaritas di antara komunitas diaspora Indonesia.
Kegiatan yang dilaksanakan bersamaan dengan pertemuan Forum LPPM ALPTKNI di Kantor KJRI Johor Bahru ini, dibuka oleh sambutan dari Konsul Jenderal Johor Bahru yakni Sigit Suryantoro Widiyanto. Beliau menyampaikan bahwa Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Johor Bahru ini adalah terbanyak di antara wilayah lain di Malaysia. PMI di wilayah kerja Johor Bahru memiliki karakteristik pekerjaan seperti buruh perkebunan, buruh pabrik, pelayan restoran, konstruksi, cleaning service, dan asisten rumah tangga dengan beberapa kondisi yang tidak memiliki izin tinggal dan izin kerja serta hanya dibayar harian. Hal ini tentu menjadi problematika yang harus diperhatikan oleh Universitas Pendidikan Indonesia salah satunya sebagai sektor akademisi.
Sambutan Konsul Jenderal KJRI Johor Bahru
Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bekerja sama dengan KJRI Johor Bahru, dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi hasil pengabdian. Salah satu isu utama yang diangkat dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kurangnya pemahaman ini berdampak pada rendahnya tingkat perlindungan terhadap PMI itu sendiri. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh UPI bertujuan untuk menunjukkan kepedulian terhadap PMI yang bekerja di Malaysia, khususnya di Johor Bahru. Kegiatan ini memiliki urgensi yang tinggi karena bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman PMI tentang hak dan kewajiban mereka. Dengan meningkatkan pemahaman ini, diharapkan PMI dapat lebih terlindungi dan mampu menjalankan peran mereka sebagai bagian dari bela negara.
Selain itu, kegiatan pengabdian ini juga bertujuan untuk memperkuat rasa nasionalisme di kalangan PMI di Johor Bahru. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai hak dan kewajiban mereka, PMI dapat berkontribusi lebih signifikan dalam menjaga citra dan kehormatan Indonesia di luar negeri. UPI melalui tim PKM dan LPPM nya menyerahkan bantuan berupa kebutuhan sarana prasarana penunjang bagi para PMI di sektor pekerjaan masing-masing. Sarana yang diberikan berupa satu unit laptop serta satu buah kipas angina. Tim PKM UPI berharap melalui kegiatan ini, PMI tidak hanya akan merasa lebih terlindungi tetapi juga lebih bangga dan bersemangat dalam menjalankan tugas mereka, sehingga dapat memberikan dampak positif baik bagi diri mereka sendiri maupun bagi negara Indonesia.
Serah terima Cinderamata antara Tim PKM UPI dengan KJRI Johor Bahru
Pada hari berikutnya, Tim PKM bersama Forum LPPM ALPTKNI melakukan kunjungan ke Putra Business School (PBS) di Universitas Putra Malaysia, yang terletak di Serdang, Selangor, Malaysia. Kegiatan ini menjadi kesempatan penting untuk menjalin silaturahmi antara berbagai institusi di Indonesia, termasuk UPI, dengan UPM. Pertemuan ini dapat dimanfaatkan sebagai jembatan untuk memperkuat kerja sama, baik antar fakultas maupun program studi yang terkait.
Selain itu, kunjungan ini juga dilakukan penandatangan MoA antara Universitas Pendidikan Indonesia dengan Putra Business School (PBS) Universitas Putra Malaysia mengenai Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian. Tentunya ini akan membuka peluang untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara kedua universitas, yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat tercipta berbagai program magang bersama, pengembangan kurikulum, penelitian kolaboratif, seminar internasional, dan pertukaran mahasiswa dan dosen, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan meningkatkan reputasi akademik di kancah internasional.
Foto Bersama dan Penandatangan MoA antara UPI dan UPM
Dokumentasi Kegiatan
Penulis: Heru Mahmud/Kontributor Humas UPI