Penguatan Nilai Akademis Melalui Aktifitas Luar Kelas

Bandung, UPI

Sebanyak 38 orang mahasiswa program kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat mengikuti kegiatan program outbond, di Terminal Wisata Grafika Cikole, Lembang, Sabtu (16/12/2017). Dalam kesempatan tersebut hadir Kepala Badan Pengelola dan Pengembangan Usaha Dr. H. Nugraha, SE, Ak, M.Si.

Menurut Kepala Divisi Kemitraan dan Pengembangan Usaha Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. Uyu Wahyudin, M.Pd., tujuan diselenggarakannya outbond adalah untuk mendekatkan semua pihak, baik universitas maupun mahasiswa kerja sama, lebih jauhnya lagi adalah untuk mengimbangi nilai akademis, karena tidak selamanya nilai-nilai tersebut diperoleh di dalam kampus tetapi dapat juga diperoleh di luar kampus.

Lebih lanjut dikatakan,”Pertama, Kami ingin membangun tali silaturahmi diantara mahasiswa dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan pengelola kerja sama. Kegiatan ini menjadi bahan evaluasi dalam menyelesaikan studi dalam situasi non formal. Kedua, sebagai sarana refreshing melalui pengenalan lingkungan. Lingkungan di alam terbuka dijadikan sarana pembelajaran untuk menjaga dan menghayati kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, bahwa kita harus menjaganya supaya tidak dirusak, supaya ada keseimbangan dalam kehidupan dan ini merupakan media pembelajaran bagi mahasiswa calon guru. Pembelajaran dalam arti luas, ada penguatan diantara IQ, EQ, dan SQ, belajar di alam, dan menikmati karunia Illahi yang memberikan penghidupan kepada manusia.”

Tidak semua mahasiswa program kerja sama selalu mengikuti program outbond ini, katanya, kegiatan ini diselengarakan karena merupakan program yang disepkati sebagai program pengalaman luar kelas sebagai bekal ketika sudah mengabdikan profesinya menjadi guru di daerahnya maisng masing.

“Diharapkan, mereka mempunyai pengalaman langsung, karena pengalaman tidak bisa dibeli, ini penting sebaga bekal ketika mereka menjadi guru. Kegiatan ini juga merupakan sarana untuk berdiskusi dengan rekan sesama mahasiswa calon guru dari daerah lain, sehingga mereka mempunyai rasa saling memiliki,” harapnya. (dodiangga)