Peran Mahasiswa masih diperlukan Masyarakat Desa

Garut, UPI

Baik Desa Situsari maupun Desa Situgede berharap bahwa apa yang diajarkan mahasiswa kepada masyarakat bisa membekas dan tetap terlaksana sekalipun program KKN telah selesai. Keterikatan masyarakat dan mahasiswa KKN berlangsung sangat erat. Mahasiswa KKN mampu memberdayakan masyarakat di kedua desa. Untuk program pengembangan desa yang lebih baik, kami meminta agar program KKN Tematik Revolusi Mental yang diinisiasi oleh Universitas Pendidikan Indonesia tetap berlangsung secara simultan.

Hal tersebut terungkap ketika Tim Kementrian Koordinator PMK yang diwakili oleh Anang Setiawan. ST.M.AP., Hidayat SKM., dan Eka Krisdiana Fitri. SP., melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi yang didampingi oleh Tim KKN LPPM UPI di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Senin (20/8/2018).

Menurut Koordinator KKN LPPM UPI Dr. Leni Anggraeni, M.Pd., bahwa ke-2 desa tersebut sangat optimis dengan adanya program KKN Tematik Revolusi Mental yang dilaksanakan oleh mahasiswa UPI. Ditegaskannya,”Mereka memberikan dampak yang sangat berarti bagi perubahan Desa Situgede dan Desa Situsari dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai bentuk dari 5 Program Perubahan Revolusi Mental, salah satunya Indonesia Melayani dan Indonesia Mandiri. Bukti konkrit yang dirasakan oleh Desa Situgede yaitu yang semula belum memiliki website desa kini telah memiliki website desa yang berfungsi untuk memperkenalkan profil, sejarah, potensi wilayah, struktur organisasi pemerintah desa, dan informasi lain yang terkait dengan Desa Situgede. Dengan demikian informasi tentang Desa Situgede dapat meluas dan dapat diketahui oleh masyarakat.”

Orientasi program KKN Tematik Revolusi Mental lebih menitikberatkan pada program Indonesia melayani, ujarnya, dengan pendekatan keteladanan yang dicontohkan oleh aparat desa dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dengan pelayanan yang diberikan maka dapat memberikan efek rangsangan bagi masyarakat untuk memberikan pelayanan yang terbaik juga untuk masyarakat lainnya, bangsa dan negaranya.

“Apabila program Indonesia melayani telah terlaksana dengan baik, maka regulasi kedepannya bisa mengarah kepada pengembangan program lainnya, seperti Indonesia mandiri maupun Indonesia tertib. Pihak desa masih mengharapkan sentuhan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh para mahasiswa dalam mengembangkan desa,” ungkapnya. (dodiangga)