Persiapan Konferensi Internasional UNITWIN 2025: UPI dan KNUE Korea Perkuat Kolaborasi Global dalam Pendidikan dan Pelatihan Guru
|Bandung, 18 Juni 2025 – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bersama Korea National University of Education (KNUE) tengah mempersiapkan penyelenggaraan Konferensi Internasional UNITWIN 2025, sebagai bagian dari program kerja sama yang telah berlangsung antara kedua institusi dalam kerangka UNESCO UNITWIN Network.
Pertemuan koordinasi yang dilaksanakan di kampus UPI ini dibuka langsung oleh Rektor UPI, Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A. Turut mendampingi Wakil Rektor Bidang Riset, Bisnis, dan Kerja Sama, Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A., Direktur Direktorat Urusan Internasional (DUI), Dr. rer. nat. Nandi, M.T., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Akademik FPMIPA, Prof. Al Jupri, M.Sc., Ph.D., serta Tim Internasionalilasi FPMIPA. Enam delegasi KNUE yang terdiri dari Project Manager, Prof. Young-Hoon Kim, Vice Manager Prof. Jung-Joo Sohn, Ms. Yi-Yun Kang, Ms. Song-Hee Lee, Ms. Ji-Woo Choi, dan Ms. Jae-Hyun Yu mendapat sambutan hangat dari jajaran UPI dilanjutkan dengan pembahasan yang menggaris bawahi pelaksanaan 2025 UNESCO UNITWIN Conference.

Dalam perarahan awal pertemuan, Prof. Ari Widodo. memaparkan sejarah dan latar belakang kolaborasi ini. Dimulai dari proposal proyek yang diajukan pada tahun 2018 ke UNESCO oleh UPI bersama mitra dari Vietnam, Thailand, dan Korea Selatan, kerja sama ini berfokus pada pelatihan guru selama empat tahun (2019–2021). Proyek ini berhasil diperpanjang untuk periode 2022–2026, dengan lingkup yang semakin luas, melibatkan universitas dari Laos, Filipina, dan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. “Setelah pandemi COVID-19, kegiatan beralih dari daring ke luring, dengan melibatkan lebih banyak dosen lintas disiplin,” ujar beliau.
Sementara itu, Prof. Young-Hoon Kim dari KNUE menyampaikan pentingnya keterlibatan aktif UPI dalam mengimplementasikan ide-ide proyek secara nyata. Ia menekankan bahwa konferensi ini tidak hanya menjadi forum akademik tahunan, tetapi juga wadah untuk membangun kolaborasi strategis dan masa depan pendidikan global. “Kami mengundang dukungan, ide, dan masukan dari semua pihak untuk mengembangkan kerja sama lintas negara, termasuk dengan Filipina, Laos, dan Vietnam,” ujarnya.
Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A., Rektor UPI, memberikan arahan strategis mengenai penguatan kerja sama ini, khususnya dalam bidang mobilitas akademik, pendidikan karakter, dan kearifan lokal. Ia juga menyoroti pentingnya pembelajaran daring yang efektif, serta urgensi integrasi teknologi pendidikan dalam konteks global saat ini. “Kami berharap konferensi ini menghasilkan setidaknya 15 publikasi akademik serta menjadi awal dari penyelenggaraan kuliah tamu internasional yang memberikan eksposur global kepada mahasiswa,” ujarnya

Selanjutnya, Prof. Bunyamin Maftuh juga menyambut hangat kerja sama ini untuk mempererat hubungan antarbangsa dalam meningkatkan kualitas Pendidikan, khususnya Pendidikan guru di Kawasan Asia. Dalam diskusi juga mengemuka usulan dari pihak KNUE untuk menekankan pada teknologi pendidikan (edutech) sebagai fokus utama, termasuk pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dalam pembelajaran. Tantangan depopulasi di Korea dan bagaimana teknologi dapat menjawab kebutuhan pembelajaran di masa depan juga menjadi perhatian utama. Hal ini turut diperkuat oleh Prof. Al-Jupri yang mendorong agar aspek publikasi akademik menjadi bagian penting dari luaran konferensi ini.
Konferensi UNITWIN 2025 ini direncanakan menghadirkan peserta dari berbagai negara anggota, dengan dua agenda utama: Pelatihan Guru dan Konferensi Internasional. Setelah sukses diselenggarakan di Thailand pada tahun sebelumnya, tahun ini UPI dipercaya menjadi tuan rumah sekaligus co-host penyelenggara.
UPI berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas pendidikan guru serta sebagai upaya memperkuat peran UPI dalam jejaring akademik internasional.
Penulis: Tim DIA
Dokumentasi: Aditya Jakapratama