PGSD Seminarkan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Bandung, UPISEMINAR NASIONAL

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Departemen Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan seminar nasional “Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Berkualitas di SD dalam Perspektif Kurikulum  dan Pedagogical Content Knowledge (PCK), Senin (22/12/2014) pukul 08.00 WIB di Auditorium FIP UPI Jln. Dr. Setiahudhi No. 220 Bandung.

Seminar menampilkan, Prof. Dr. Yus Rusyana (Ahli Bahasa dan Sastrawan) bertema, “Menjadi Pribadi Mulia Melalui Pendidikan Bahasa; Dra. Tatat Hartati, M.Ed., Ph.D. (Ahli Pembelajaran Bahasa) dengan tema, “Pembelajaran Bahasa Indonesia dari Perspektif Kurikulum 2013 dan PCK (Pedagogical Content Knowledge) di Sekolah Dasar); Dr. Dharma Kesumah, M.Pd. (Ahli Pedagogik Ke-SD-an) dengan tema, “Dampak 5 M pada Guru-guru Indonesia.”

Menurut panitua Ajeng Haryatisari, S.Pd., seminar ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru khususnya kompetensi profesional dan pedagogik berbasis kurikulum dan PCK (Pedagogical Content Knowledge); Meningkatkan motivasi dan pemahaman guru dalam mendesain pembelajaran bahasa Indonesia yang tematik-integratif, saintifik, komunikatif, whole language, kontekstual, PAIKEM, dan mementingkan proses (praktik empat keterampilan berbahasa); Dan meningkatkan pemahaman stakeholders pendidikan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang berkualitas di SD.

Diungkapkan, peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain: peningkatan kompetensi guru dan calon guru, perubahan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian, penyediaan bahan ajar, serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

“Dari semua cara tersebut, peningkatan kompetensi guru/calon guru merupakan hal yang sangat krusial, mengingat guru merupakan ujung tombak dalam pembelajaran. Seorang guru dituntut memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengajarkan suatu materi ajar kepada muridnya dengan cara mengintegrasikan pengetahuan konten dengan  kurikulum, dengan pembelajaran, dan dengan karakteristik siswa,” ujar Ajeng Haryatisari.

Konsep kualitas pembelajaran, kata dia, merupakan salah satu unsur dari paradigma baru pengelolaan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Paradigma tersebut mengandung atribut pokok, yaitu relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pengguna lulusan, memiliki suasana akademik dalam penyelenggaraan program, adanya komitmen kelembagaan dari para pimpinan dan staf terhadap pengelolaan organisasi yang efektif dan produktif, keberlanjutan program, serta efisiensi program secara selektif berdasarkan kelayakan dan kecukupan.

Permasalahan kualitas pendidikan di Indonesia banyak mendapat sorotan, kata Ajeng. Rendahnya pencapaian siswa dalam UAN dan hasil studi komparasi antarnegara merupakan salah satu indikator rendahnya kualitas pendidikan. Walaupun kualitas keberhasilan ditentukan oleh banyak hal, misalnya kurikulum, sarana dan prasarana, dukungan orang tua dan masyarakat, namun guru merupakan pihak yang paling banyak disorot. Oleh karena itu muncul berbagai usaha untuk meningkatkan profesionalisme guru dan calon guru. Salah satunya melalui dialog akademik, seperti seminar ini.

Seminar ini bisa diikuti dosen perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia; Guru SD di Indonesia; Mahasiwa di universitas negeri maupun swasta; dan umum. Contact Person:

Rahmat Sutedi, S.Pd. (085323102454) dan Ajeng Haryatisari, S.Pd. (085624431128). (WAS)