Pidato Kehormatan Ketiga Guru Besar UPI: Strategi Belajar, Terapi Diri, dan Bimbingan Konseling

Bandung – UPI

UPI selenggarakan pidato kehormatan bagi tiga guru besar pada Rabu (19/10/2022) di Gedung Achmad Sanusi UPI. Guru besar UPI yaitu Prof. Dr. Nenden Sri Lengkanawati, M.Pd., Prof. Dr. Cece Rakhmat, M.Pd., dan Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd.

Pidato pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Nenden Sri Lengkanawati, M.Pd. dengan judul “Strategi Dan Otonomi Belajar Bahasa Dalam Konteks Kebijakan Pendidikan Merdeka”. Prof Nenden membahas mengenai strategi dan otonomi belajar bahasa yang telah bergulir sejak beberapa dekade yang lalu. Isi pidatonya mengemukakan bahwa saat ini kita hidup di Era Informasi yang dibedakan dengan cepatnya transisi dari kinerja dengan cara tradisional ke ekonomi berbasis teknologi yang pada awalnya dihasilkan oleh Revolusi Industri. Mendikbudristek telah memperkenalkan berbagai terobosan dalam beberapa tahun terakhir ini. Salah satunya adalah kebijakan yang dilabeli Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Konsep merdeka belajar dan kampus merdeka sangat sejalan dengan prinsip penguatan strategi belajar dan penguatan kemandirian pembelajaran itu sendiri.

Pidato kedua dibawakan oleh Prof. Dr. Cece Rakhmat, M.Pd. dengan judul “Self-Theraphy: Melintas Rintangan Menuju Gerbang Kebahagiaan”. Terapi diri (self therapy) merupakan suatu langkah yang harus ditempuh dan paling jitu dengan menggunakan pikiran kita. Kesadaran diri untuk berpikir menjadi kekuatan yang mujarab dalam memecahkan masalah. Self therapy  adalah alat yang ampuh untuk menunjang pertumbuhan pribadi, dan itu bisa menjadi indah dengan caranya sendiri.satu hal yang pasti, di balik kelemahan dan ketidakberdayaan manusia, ada dorongan bagi mereka untuk melintas rintangan secara konsisten. Self therapy sejatinya mengantarkan kita untuk kembali pada potensi positif yang mungkin telah lama menunggu untuk dikembangkan.

Terakhir, pidato yang dibawakan oleh Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dengan judul “Kerangka Kerja Bimbingan dan Konseling Komprehensif Untuk Akselerasi Kesehatan Mental Remaja Dalam Mempersiapkan Generasi Emas 2045”. Era globalisasi berdampak terhadap tatanan kehidupan manusia. Dampak positif era globalisasi diantaranya (1) perubahan tata nilai dan sikap, seperti etos kerja yang tinggi, disiplin, mandiri, dan rasional: dan (2) berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu fenomena masalah mental yang tidak sehat juga banyak dialami oleh peserta didik, baik pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, maupun pendidikan tinggi. Perilaku peserta didik tersebut sangat tidak diharapkan, karena tidak sesuai dengan sosok pribadi manusia Indonesia yang dicita-citakan. Apalagi jika dikaitkan dengan upaya mempersiapkan generasi emas tahun 2045. Kesehatan mental bagi peserta didik agar berkembang perlu lebih diperkokoh peranan program bimbingan dan konseling di sekolah, melalui regulasi yang jelas dari pihak pengambil kebijaksanaan atau pemerintah , dan komitmen dari berbagai pihak untuk secara sinergi atau kolaborasi dalam mengimplementasikan program.

Pidato kehormatan guru besar merupakan ajang penghormatan bagi guru besar UPI yang memasuki masa purnabakti tri dharma perguruan tinggi. Dan secara rutin dilaksanakan dalam rangkaian Dies Natalis UPI setiap tahunnya. Pidato kehormatan guru besar berlangsung secara khidmat dan dihadiri oleh sejumlah pimpinan dan juga kerabat dari ketiga guru besar. (Diva Ega Agustin, kontributor Humas UPI, Ed.HN)