PKM-RSH UPI: Kajian Geososiolinguistik Berhasil Tembus Pimnas ke-36 Tahun 2023
|Sebanyak 12 tim PKM UPI berhasil tembus ke ajang Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) ke-36.
Pimnas merupakan kompetisi tahap akhir dari program kreativitas mahasiswa (PKM). Kompetisi ini bertaraf nasional untuk menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam hal intelek dan kreativitas.
Program PKM berlangsung selama 1 tahun setelah melalui beberapa tahapan diantaranya, Administrasi, Evaluasi Penetapan Proposal yang Didanai, Pelaksanaan dan Pelaporan, Monitoring Evaluasi, serta Pengumuman Lolos Pimnas.
Program Kreativitas Mahasiswa ini memiliki persaingan yang sangat ketat, dari lebih 37 ribu proposal yang masuk sekitar 5 ribu yang masuk pendanaan nasional dan hanya 525 tim dari keseluruhan bidang PKM yang berhasil lolos pimnas.
Pimnas merupakan acara resmi setiap tahun dari Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam bidang penalaran, kreativitas, berpikir kritis, konsistensi, dan kerja sama tim, pimnas merupakan ajang bergengsi yang dilaksanakan seluruh mahasiswa di Indonesia.
Pimnas ke 36 tahun 2023 akan dilaksanakan di Universitas Padjajaran, Jatinangor dan Dipatiukur pada tanggal 26 November hingga 1 Desember 2023 mendatang.
Tim PKM-RSH Orionious meneliti “Kajian Geososiolinguistik sebagai Upaya Peningkatan Literasi Budaya untuk Mengurangi Ancaman Kepunahan Bahasa Sunda pada Generasi Zilenial” yang diketuai oleh Dian Hamidah (Program studi Survei Pemetaan dan Informasi Geografis), dengan anggota kelompok, yakni Neng Saina (Program studi Pendidikan Manajemen Perkantoran), Nanda Nur Amelia Putri (Program studi Pendidikan Sosiologi), Salsa Fatia Azhar (Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), dan Robby Ismail Fasya (Program Studi Matematika) serta dibimbing oleh dosen pembimbing yaitu Dr. Wina Nurhayati Praja, M.Pd.

Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Tim Orionious ini memiliki latar belakang untuk melestarikan budaya Sunda salah satunya terkait bahasa daerah.
Riset ini melakukan kajian interdisiplin dengan menggabungkan ilmu geografi, sosiologi, dan linguistik untuk mengidentifikasi masalah kepunahan bahasa di wilayah tataran Sunda, dengan objek penelitian yaitu generasi zilenial kisaran usia 17- 23 tahun.
Sebagai generasi penerus bangsa kami memiliki tekad untuk melestarikan bahasa daerah setempat salah satunya bahasa Sunda yang sesuai dengan isi trigatra bangun bahasa salah satunya pelestarian bahasa daerah.
Namun, bahasa Sunda kini tengah menghadapi ancaman kepunahan akibat berkurangnya penggunaan bahasa di kalangan generasi muda.
Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan literasi budaya. Literasi budaya menjadi penunjang utama dalam mengurangi ancaman kepunahan bahasa Sunda untuk masa depan, karena dengan literasi budaya seseorang dapat lebih sadar dan melek bahwa bahasa yang termasuk bagian dari budaya merupakan identitas masyarakat.
Hadirnya riset ini dapat memberikan sumbangsih ide dan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya pemertahanan bahasa daerah sebagai identitas masyarakat.
Tim Orionious berharap akan memberikan dan mendapat hasil terbaik di ajang pimnas ke-36, dan berhasil membawa pulang medali emas. Tentunya hal tersebut didukung oleh Universitas Pendidikan Indonesia, kerja sama tim serta faktor usaha dan keberuntungan.