Prof. Aminudin akan Tampil Lebih Baik pada Pemilihan Rektor

Bandung, UPIAmin Aziz-2

Prof. Dr. Endang Aminudin Aziz, M.A. masuk tiga besar calon Rektor Universitas Pendidikan Indonesia dalam pemilihan calon Rektor UPI masa bakti 2015-2020 yang dilakukan Senat Akademik UPI, Rabu (6/5/2015) di Gedung University Center, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Oleh karena itu, pria kelahiran Ciamis yang kini menjadi Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan, dan Hubungan Internasional ini berhak maju dalam pemilihan Rektor di hadapan sidang Majelis Wali Amanat UPI, 13 Mei 2015.

Wallahu a’lam. Saya tidak tahu itu. Itu ada di hati masing-masing anggota senat. Itu semua sudah ditakdirkan Gusti Allah,” kata Prof. Aminudin saat diwawancarai tim Wartawan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI menanggapi hasil pemilihan calon Rektor UPI. Dalam pemilihan calon Rektor UPI tersebut, Prof. Aminudin sama dengan Prof. Asep Kadarohman meraih suara 26, sehingga menjadi runner up Prof. Furqon yang meraih suara tertinggi 31.

Saat memaparkan kertas kerjanya di depan anggota Senat Akademik, Prof. Amin memfokuskan beberapa hal yang belum sempat dikemukakan dalam public hearing yang dilaksanakan di Gedung Ahmad Sanusi, 28 April 2015. Salah satunya, ia akan mengembangkan kapasitas akademik dosen, kapasitas kepemimpinan dengan berbagai modelnya.Aminudin

Dia seperti menawarkan model diagram pohon. Intinya, pemaparannya pada sidang tertutup Senat Akademik ini lebih mendalam. “Saya berbahagia bisa memperoleh amanat dari teman-teman dan ikut ke tahap berikutnya. Saya akan jalani sebagaimana mestinya dan akan saya lakukan lebih baik,” ujarnya.

Ia juga menambahkan dalam pemaparannya bahwa jangan merencanakan program yang terlalu besar namun akhirnya tidak dapat dilaksankan. UPI sebagai lembaga pendidikan tinggi kependidikan harus menjadi universitas rujukan riset tenaga kependidikan.

Ia menegaskan bahwa tak ada orang yang bisa melaksanakan program hanya dengan sendirian, semua harus bekerja sama dengan semua lapisan. Ketika komunikasi organisasi belum maksimal, maka akibatnya akan berdampak pada dosen, mahasiswa, dan yang lainnya belum paham akan perubahan. (Selika, Florida, Shabila, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)