Prof. Asep Bayu Dani Nandiyanto, Pakar Teknologi Partikel UPI, Menjadi Keynote Speaker pada International Research Innovation Symposium IV (SIRIS IV) 2025 Malaysia

Bandung, UPI

Prof. Prof. (HC). Dr.Eng. Asep Bayu Dani Nandiyanto, S.T., M.Eng., salah seorang dosen Program Studi Teknik Kimia Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri (FPTI) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi keynote speaker pada Semarak International Research Innovation Symposium IV (SIRIS IV) yang diselenggarakan di Malaysia oleh Semarak Ilmu Research & Consultation, Malaysia pada Selasa, (29/4/2025).

SIRIS IV merupakan forum ilmiah internasional bergengsi yang mempertemukan para akademisi dan peneliti dari berbagai negara untuk mempresentasikan karya-karya inovatif di bidang engineering, applied science and technology, science, dan social science. Simposium ini dihadiri oleh para narasumber dari institusi ternama, seperti Central Queensland University (Australia), Prince of Songkla University (Thailand), Universiti Teknologi Brunei, Istanbul Medeniyet University (Turkey), hingga Kano University of Science and Technology (Nigeria).

Dalam sesi plenary yang berlangsung pada Selasa, 29 April 2025, Prof. Asep Bayu menyampaikan pandangan strategis mengenai konversi biomassa. Beliau pada utamanya bukan hanya membahas riset skala laboratorium, namun juga menjelaskan peran pendidikan dan riset terapan dalam mendorong transformasi teknologi untuk mendukung kebutuhan masyarakat global, dengan menekankan integrasi antara hasil laboratorium dan implementasi nyata di lapangan.

Keikutsertaan Prof. Asep Bayu dalam forum ini tidak hanya menunjukkan kapasitas individu sebagai akademisi berkelas internasional, tetapi juga memperkuat posisi Universitas Pendidikan Indonesia sebagai institusi yang aktif berkontribusi dalam diskursus global, selaras dengan visinya menuju World Class University (WCU).

Kegiatan ini juga memberikan penghargaan kepada artikel terbaik dan menyediakan e-sertifikat bagi peserta yang meraih peringkat gold, silver, dan bronze. Semua proses penilaian dilakukan berdasarkan kualitas naskah, tanpa presentasi langsung, menunjukkan fokus acara pada substansi ilmiah dan kontribusi nyata terhadap pengetahuan.