Prof. Juju Masunah : Mengoptimalkan Pendidikan Seni Tari

Bandung, UPI

Perkembangan seni di masyarakat saat ini memiliki kesenian yang beragam, hal ini dilihat dari berbagai etnik yang tumbuh di masyarakat serta memiliki ciri khas yang berbeda-beda sehingga keberagaman ini menjadi kekayaan bagi Indonesia yang diakui oleh dunia, demikian diungkapkan Prof. Juju Masunah, M.Hum., Ph.D pada saat penyerahan SK Guru Besar oleh Rektor UPI di Gedung Parter Kampus UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Rabu, (18/7).

Prof. Juju Masunah, M.Hum., Ph.D diangkat dalam jabatan akademik atau fungsional dosen sebagai Profesor atau Guru Besar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia melalui SK Nomor 28614/A2.3/KP/2018, sebagai Profesor/Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Seni Tari.

Menurut Juju Masunah, keberagaman seni yang berkembang di masyarakat merupakan kekayaan yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti dalam bidang pendidikan. Tentunya hal ini menjadi peluang bagi wanita kelahiran Majalengka, 17 Mei 1963 ini untuk mengoptimalkan pendidikan seni baik di sekolah formal maupun nonformal.

“Kekayaan dan keberagaman ini menjadikan peluang bagi saya yang konsen di bidang pendidikan untuk memanfaatkan seni-seni tradisi yang berbasis tradisional menjadi bahan pembelajaran baik itu di sekolah maupun di perguruan tinggi untuk bisa lestarikan, kemudian bisa juga dijadikan sebagai sarana kreativitas penanaman nilai-nilai pendidikan”, kata Juju Masunah yang pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik, Kementrian Parawisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Baginya seni adalah bagian dari hidupnya, dimulai dari keluarga terutama ayahnya sebagai seniman, begitupun pergaulannya yang lebih banyak di lingkungan seni. Sehingga melalui seni ia ingin memberikan edukasi yang positif agar masyarakat tumbuh apresiasi, kreatif, dan prilaku yang memiliki nilai budaya yang di wariskannya.

Selain itu, ibu dari Rendila Restu Utami yang kini sedang melanjutkan S2 di UGM prodi Sastra focus Sastra Inggris ini, sangat piawai saat menarikan tari Topeng Tumenggung ataupun tarian topeng lainnya. Atas kepiawaiannya tersebut pada bulan November 2018 akan bertolak memenuhi undangan dari KBRI London dalam Program Arts in Resident dan menjadi academic visitor di Royal University of London.

Lebih lanjut Juju menyampaikan “Saya hidup dari keluarga seni terutama ayah, sehingga ada apresiasi seni yang tumbuh dalam diri saya, dan saya bercita-cita ingin turut berkontribusi dalam rangka pengembangan seni budaya”, tegas Juju.

Kedepan dengan diraihnya gelar guru besar, Prof. Juju Masunah, M.Hum., Ph.D akan terus mengoptimalkan pendidikan seni tari baik itu di tingkat anak usia dini sampai perguruan tinggi baik itu pendidikan formal maupun nonformal bahkan hingga pendidikan khusus. (DN)