Prof. Karim: Nukleus Pendidikan adalah Membangun Karakter

Bandung, UPI

Ketua Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si., menegaskan bahwa nucleus pendidikan adalah membangun karakter, membangun kedamaian, dan melahirkan solusi yang win-win solution.

Pernyataan tersebut disimpulkan Prof. Karim dari sebuah kisah dari buku GULISTAN yang ditulis Syeikh Musliuddin Sadi Shirazi pada tahun 1258, tentang seorang raja yang tengah sakit mengerikan.

Kisah Sang Raja yang sembuh total setelah tersentuh hatinya oleh pernyataan seorang pemuda tersebut disampaikannya dalam pidato sambutan dalam kegiatan Pengukuhan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia di Gedung Achmad Sanusi Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (6/6/2023).

Diungkapkan Prof. Karim,”Kisah tersebut memberikan sebuah pesan moral. Pertama, secara politik, tafsir secara harfiahnya adalah jika seorang raja, seorang sultan atau seorang presiden ingin selamat, dengarkanlah hati nurani seorang pemuda yang masih murni bukan mendengarkan elit politik atau penasehat yang dibayar.”

Pesan kedua, lanjut Prof. Karim, bagi mereka yang sedang running for power, atau bagi mereka yang sedang mencari kekuasaan termasuk atlet yang tengah terlibat dalam perlombaan atau pertandingan, pesan utamanya adalah ingatlah karakter utama toleransi timbal balik dan kesabaran.

Lalu pesan yang ketiga, pesan bagi pendidikan, bagi dosen, bagi guru, maupun bagi orang tua, sesungguhnya nukleus pendidikan adalah membangun karakter, membangun kedamaian, melahirkan solusi yang win-win solution, tidak mempemalukan raja juga tidak menjerumuskan orang tuanya, wistful long life education.

“Hari ini kita membahas tentang karakter, yang dimulai dari latihan dzikir, kemudian tadi ditegaskan bahwa 90% kemenangan seorang atlet ditentukan oleh faktor psikologis atau juga karakter yang ditransmisikan antara lain lewat buku sejarah,” ujar Prof. Karim.

UPI hari ini mengukuhkan 4 orang guru besar. Berikut nama-nama Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag., dosen Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS); Prof. Dr. Komarudin, M.Pd., dosen Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK); Prof. Dr. Agus Mulyana M.Hum., dosen Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS); dan Prof. Agus Rusdiana, S.Pd., M.A., Ph.D., dosen Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK). (dodiangga/foto:arum)